Di tengah gempuran globalisasi, masyarakat Indonesia masih mempertahankan budaya leluhur dengan menggunakan kalender Jawa untuk kepentingan agama dan budaya. Tidak hanya berfungsi sebagai alat pencatat waktu, kalender Jawa masih menjadi acuan bagi masyarakat Jawa untuk penentuan tanggal acara-acara seperti acara keagamaan, upacara pernikahan, kegiatan pertanian, dan pelaksanaan tradisi dan festival.
Namun, ternyata tidak sedikit yang belum mengetahui informasi mengenai kalender Jawa. Yuk, simak artikel ini lihat kalender Jawa untuk bulan Februari 2024!
Baca juga: Ramalan untuk Zodiak di Bulan Desember
Daftar Isi
Apa itu Kalender Jawa?

Kalender Jawa atau Penanggalan Jawa memiliki sistem penanggalan yang mempertemukan budaya Timur dan Barat, dengan mengkombinasikan sistem penanggalan Islam, Hindu, dan Julian. Meskipun menyandang nama “kalender Jawa”, kalender ini turut digunakan oleh masyarakat Sunda dan Madura, diakibatkan oleh pengaruh budaya Jawa terutama pada masa Kesultanan Mataram.
Berdasarkan Seasia.co, sistem kalender Jawa yang digunakan dibuat secara resmi oleh Sultan Agung Mataram pada tahun 1633. Meskipun telah digunakan sejak tahun 78, kalender Saka pada akhirnya ditinggalkan sejak kemunculan kalender buatan Sultan Agung. Namun, sistem hitungan tahunnya masih digunakan dengan membawa perubahan di perhitungan waktu dengan mengikuti sistem kalender lunar yang mirip dengan kalender Islam.
Baca juga: Valentine: Sejarah, Tradisi, dan Ide Merayakannya
Sistem Penanggalan Kalender Jawa

Dilansir dari Kompas TV, kalender Jawa menerapkan perhitungan gerak bulan dan matahari, atau bisa disebut dengan lunisolar. Dalam satu tahun terdiri dari 12 bulan, tetapi memiliki panjang bulan bervariasi dibandingkan kalender Gregorian. Maka dari itu, lama satu tahun dalam kalender Jawa dan tahun masehi memiliki durasi yang berbeda.
Siklus pekan dalam penanggalan Jawa disebut dengan “Pasaran” dan dalam satu minggu terdapat 5 hari: Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Siklus akan berulang saat lima hari ini berlalu.
Dengan menggabungkan bulan dan pekan, akan terbentuk siklus dengan panjang 30 tahun, yang dinamakan “Sasih”. Setiap tahun, siklus ini akan mempunyai nama yang berbeda.
Baca juga: 5 Fakta Mengenai Bulan beserta 3 Mitosnya. Cari Tahu Sekarang!
Kalender Jawa Februari 2024

1 Februari 2024 = 20 Rejeb 1957 Ja = Hari Kamis Pon
2 Februari 2024 = 21 Rejeb 1957 Ja = Hari Jumat Wage
3 Februari 2024 = 22 Rejeb 1957 Ja = Hari Sabtu Kliwon
4 Februari 2024 = 23 Rejeb 1957 Ja = Hari Minggu Legi
5 Februari 2024 = 24 Rejeb 1957 Ja = Hari Senin Pahing
6 Februari 2024 = 25 Rejeb 1957 Ja = Hari Selasa Pon
7 Februari 2024 = 26 Rejeb 1957 Ja = Hari Rabu Wage
8 Februari 2024 = 27 Rejeb 1957 Ja = Hari Kamis Kliwon
9 Februari 2024 = 28 Rejeb 1957 Ja = Hari Jumat Legi
10 Februari 2024 = 29 Rejeb 1957 Ja = Hari Sabtu Pahing
11 Februari 2024 = 1 Ruwah 1957 Ja = Hari Minggu Pon
12 Februari 2024 = 2 Ruwah 1957 Ja = Hari Senin Wage
13 Februari 2024 = 3 Ruwah 1957 Ja = Hari Selasa Kliwon
14 Februari 2024 = 4 Ruwah 1957 Ja = Hari Rabu Legi
15 Februari 2024 = 5 Ruwah 1957 Ja = Hari Kamis Pahing
16 Februari 2024 = 6 Ruwah 1957 Ja = Hari Jumat Pon
17 Februari 2024 = 7 Ruwah 1957 Ja = Hari Sabtu Wage
18 Februari 2024 = 8 Ruwah 1957 Ja = Hari Minggu Kliwon
19 Februari 2024 = 9 Ruwah 1957 Ja = Hari Senin Legi
20 Februari 2024 = 10 Ruwah 1957 Ja = Hari Selasa Pahing
21 Februari 2024 = 11 Ruwah 1957 Ja = Hari Rabu Pon
22 Februari 2024 = 12 Ruwah 1957 Ja = Hari Kamis Wage
23 Februari 2024 = 13 Ruwah 1957 Ja = Hari Jumat Kliwon
24 Februari 2024 = 14 Ruwah 1957 Ja = Hari Sabtu Legi
25 Februari 2024 = 15 Ruwah 1957 Ja = Hari Minggu Pahing
26 Februari 2024 = 16 Ruwah 1957 Ja = Hari Senin Pon
27 Februari 2024 = 17 Ruwah 1957 Ja = Hari Selasa Wage
28 Februari 2024 = 18 Ruwah 1957 Ja = Hari Rabu Kliwon
29 Februari 2024 = 19 Ruwah 1957 Ja = Hari Kamis Leg
Baca juga: Bacaan Niat Umroh dan Tata Caranya Menurut Sunnah
Apa itu Weton?

Istilah weton sendiri diambil dari bahasa Jawa “wetu” atau “metu”. Orang-orang yang masih menerapkan tradisi Jawa percaya bahwa weton masuk akal dan mengandung nilai-nilai filosofis. Maka, masyarakat Jawa menuruti peraturan weton untuk menghindari situasi buruk di waktu mendatang.
Kamu sendiri mengikuti tanggalan kalender Jawa atau kalender Gregorian, nih? Kira-kira, yang mana lebih cocok sama kamu?

Baca juga artikel-artikel lainnya di website edufund! Klik gambar di atas agar kamu dapat notifikasi terkait artikel terbaru dalam segmen ini.
Komentar