Muslim adalah orang yang mengikuti ajaran Islam, yang merupakan agama monoteistik yang didirikan oleh Nabi Muhammad pada abad ke-7 di Mekah, Arab Saudi. Islam berasal dari kata bahasa Arab “silm” yang berarti “penyerahan” atau “penundukan diri”, yang mengacu pada penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Lantas, apa perbedaan antara Sunni dan Syiah?
Ajaran Islam didasarkan pada Kitab Suci Al-Quran, yang dianggap sebagai firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Selain itu, ajaran Islam juga didasarkan pada hadis, yaitu koleksi laporan dan tindakan Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
Keyakinan dasar dalam Islam meliputi kepercayaan kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan pencipta segala sesuatu, para nabi dan rasul Allah seperti Nabi Adam, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad, serta hari kiamat dan kehidupan setelah mati.
Prinsip penting dalam ajaran Islam meliputi lima rukun Islam, yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji. Islam juga mendorong perilaku baik, kebajikan, menghindari perbuatan terlarang, serta memperbaiki kehidupan di dunia.
Dalam Islam, ada banyak cabang atau mazhab, namun mayoritas Muslim di dunia mengikuti mazhab Sunni atau Syiah. Islam adalah agama yang diikuti oleh sekitar 1,9 miliar orang di seluruh dunia dan merupakan agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.
Baca juga: Valentine: Sejarah, Tradisi, dan Ide Merayakannya
Daftar Isi
Konsep Dasar Islam
Konsep dasar Islam mencakup iman, shalat, zakat, puasa, dan haji. Iman dalam Islam merujuk pada keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang menciptakan segala sesuatu. Iman juga mencakup keyakinan pada para nabi dan rasul Allah, termasuk Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir.
Shalat adalah kewajiban ritual dalam Islam yang dilakukan lima kali sehari sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Shalat dilakukan dengan menghadap kiblat dan melaksanakan gerakan-gerakan tertentu.
Zakat adalah kewajiban bagi umat Islam untuk memberikan sebagian dari harta mereka kepada orang yang membutuhkan. Zakat juga dianggap sebagai bentuk amal dan kebajikan dalam Islam.
Puasa adalah kewajiban ritual dalam Islam yang dilakukan selama bulan Ramadan. Selama bulan ini, umat Muslim berpuasa dari fajar hingga maghrib dan menahan diri dari makanan, minuman, dan kegiatan lain yang dianggap membatalkan puasa.
Haji adalah ibadah ziarah ke Mekah yang wajib dilakukan setidaknya sekali dalam hidup bagi umat Muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah dan meliputi berbagai ritual, termasuk tawaf di Ka’bah, sa’i antara bukit Safa dan Marwah, dan wukuf di Arafah.
Kelima konsep dasar ini merupakan kewajiban utama bagi umat Muslim dan merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari umat Muslim. Melalui praktik-praktik ini, umat Muslim dapat meningkatkan keimanan dan kesalehan serta membentuk koneksi yang lebih erat dengan Allah.
Baca juga: Ini Dia Zodiak yang Jago Memengaruhi Orang Lain!
Perbedaan antara Sunni dan Syiah dalam Praktik Agama
Perbedaan antara Sunni dan Syiah dalam praktik agama terutama berkaitan dengan pandangan mereka mengenai kepemimpinan dalam umat Islam dan beberapa perbedaan dalam pelaksanaan ibadah. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:
- Kepemimpinan dalam Umat Islam: Perbedaan mendasar antara Sunni dan Syiah adalah pandangan mereka mengenai kepemimpinan dalam umat Islam. Sunni mengakui empat khalifah pertama setelah Nabi Muhammad sebagai pemimpin yang sah, sementara Syiah meyakini bahwa Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi Muhammad, harus menjadi khalifah pertama.
- Ibadah: Perbedaan kecil juga ada dalam pelaksanaan ibadah antara Sunni dan Syiah. Misalnya, dalam shalat, Sunni dan Syiah memiliki perbedaan dalam cara melakukan gerakan dan jumlah rakaat dalam shalat wajib.
- Hari Raya: Sunni dan Syiah juga memiliki hari raya yang berbeda. Hari raya utama bagi Sunni adalah Idul Fitri dan Idul Adha, sementara hari raya utama bagi Syiah adalah Hari Ashura, yang memperingati kematian cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein.
- Penggunaan Kaligrafi: Dalam seni dan dekorasi Islam, Syiah cenderung menggunakan kaligrafi dengan nama-nama Ahlul Bait, sementara Sunni tidak sebegitu itu.
Namun, meskipun ada beberapa perbedaan dalam praktik agama antara Sunni dan Syiah, banyak kesamaan juga ada. Keduanya memiliki keyakinan dasar yang sama tentang Allah, Nabi Muhammad, Al-Quran, dan prinsip-prinsip ajaran Islam. Keduanya juga memiliki praktek-praktek yang sama dalam ibadah, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.
Baca juga: Mengulik Sejarah Hari Pendidikan Internasional
Tradisi dan Budaya Islam
Islam memiliki banyak tradisi dan budaya yang terkait dengan praktik agama, seperti makanan halal, pakaian, dan perayaan hari raya. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai beberapa tradisi dan budaya Islam yang umum:
- Makanan Halal: Makanan halal adalah makanan yang diizinkan dalam Islam dan harus memenuhi persyaratan seperti diproses sesuai ajaran Islam dan tidak mengandung bahan haram seperti babi atau alkohol. Ini penting dalam praktik agama Islam dan kehidupan sehari-hari umat Muslim.
- Pakaian: Pakaian dalam Islam mencakup berbagai jenis pakaian yang dianggap sopan dan sesuai dengan ajaran Islam. Bagi wanita, hijab atau jilbab adalah pakaian yang umum dipakai sebagai simbol kesopanan dan pemuliaan diri. Pakaian bagi laki-laki juga memiliki persyaratan tertentu, seperti menutup aurat.
- Hari Raya: Hari raya dalam Islam adalah momen penting yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Idul Fitri dan Idul Adha adalah dua hari raya utama dalam Islam. Idul Fitri dirayakan setelah sebulan berpuasa pada bulan Ramadan, sedangkan Idul Adha dirayakan untuk memperingati kisah Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya untuk Allah.
- Musik dan Seni Islam: Musik dan seni juga memiliki tempat penting dalam budaya Islam. Musik yang diizinkan dalam Islam biasanya merupakan jenis musik yang tidak mengandung unsur-unsur yang dianggap haram dalam ajaran Islam. Seni Islam, seperti kaligrafi, seni hiasan dinding, dan arsitektur, juga menjadi bagian penting dari budaya Islam.
Tradisi dan budaya Islam sangat beragam di seluruh dunia dan sering dipengaruhi oleh budaya lokal di setiap negara. Meskipun demikian, tradisi dan budaya ini tetap memiliki akar yang sama dalam ajaran Islam dan membentuk identitas umat Muslim di seluruh dunia.
Baca juga: Tradisi Natal di Berbagai Negara: KFC Tradisi di Negara Jepang?
Orang Muslim dan Etika Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut adalah beberapa panduan praktis tentang cara berinteraksi dengan orang Muslim dan etika sosial dalam kehidupan sehari-hari:
- Hormati Keyakinan Agama Mereka: Penting untuk menghormati keyakinan agama umat Muslim, termasuk ajaran dan praktik-praktik keagamaan yang mereka anut. Jangan mencemooh atau merendahkan keyakinan mereka dan jangan memaksakan pandangan pribadi pada mereka.
- Hindari Makanan Haram: Jika diundang untuk makan bersama dengan orang Muslim, pastikan untuk menanyakan apakah makanan yang disajikan halal. Jika kamu ragu, sebaiknya menolak dengan sopan atau membawa makanan halal sendiri.
- Hormati Adab Berpakaian: Jika kamu berkunjung ke tempat umum yang dikunjungi oleh orang Muslim, seperti masjid atau tempat ibadah, pastikan untuk memakai pakaian yang sopan dan menutup aurat.
- Hormati Kesopanan Gender: Hormati adat kesopanan gender, seperti tidak menyentuh atau berbicara dengan orang yang berjenis kelamin berbeda tanpa persetujuan atau izin terlebih dahulu.
- Berbicara dengan Sopan: Berbicaralah dengan sopan dan hormat kepada orang Muslim, dan hindari menggunakan bahasa yang tidak pantas atau tidak senonoh. Jangan mengejek atau menghina mereka.
- Memahami Perbedaan Budaya: Setiap negara memiliki budaya dan kebiasaan yang berbeda. Cobalah untuk memahami perbedaan budaya dan adat istiadat saat berinteraksi dengan orang Muslim dari berbagai negara.
- Hormati Privasi: Hormati privasi orang Muslim dan jangan mencampuri urusan pribadi mereka, seperti pertanyaan tentang status perkawinan atau keuangan mereka.
- Hindari Stereotipe dan Diskriminasi: Hindari stereotipe dan diskriminasi terhadap umat Muslim. Jangan menganggap mereka sebagai satu kelompok homogen atau mencap mereka sebagai teroris atau ekstremis hanya karena keyakinan agama mereka.
Dengan memahami panduan praktis ini, kita dapat berinteraksi dengan umat Muslim dengan hormat dan sopan, dan membentuk hubungan yang baik dan harmonis dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Negara dengan Perayaan Tahun Baru Termeriah
Tantangan dan Kesalahpahaman yang Sering Dihadapi oleh Orang Non-Muslim dalam Memahami Praktik Muslim
Berikut adalah beberapa tantangan dan kesalahpahaman yang sering dihadapi oleh orang non-Muslim dalam memahami praktik Muslim dan cara mengatasinya:
1. Kesalahpahaman tentang Jihad: Jihad adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kekerasan atau terorisme, padahal sebenarnya jihad merupakan upaya individu untuk memperbaiki diri, memperbaiki masyarakat, dan membela diri dari serangan atau agresi.
Cara mengatasinya: Edukasi diri tentang arti sebenarnya dari jihad dalam Islam dan memahami bahwa tindakan terorisme tidak mencerminkan ajaran Islam.
2. Kesalahpahaman tentang Wanita Muslim: Wanita Muslim sering dianggap sebagai korban yang terjebak dalam agama dan budaya yang patriarki dan terbelakang, padahal banyak wanita Muslim yang berhasil dalam karir, pendidikan, dan kehidupan sosial.
Cara mengatasinya: Edukasi diri tentang hak-hak wanita dalam Islam dan memahami bahwa budaya dan tradisi tidak selalu sama dengan ajaran agama.
3. Kesulitan dalam Memahami Ajaran Agama: Ajaran agama Islam bisa sangat kompleks dan terkadang sulit dipahami oleh orang yang tidak familiar dengan agama ini.
Cara mengatasinya: Mempelajari dan memahami ajaran agama Islam melalui sumber-sumber yang terpercaya, seperti buku dan situs web yang dikelola oleh orang yang berpengalaman dalam bidang ini.
4. Kesalahpahaman tentang Praktik Agama: Beberapa praktik agama Islam, seperti zakat dan puasa, seringkali sulit dipahami oleh orang non-Muslim.
Cara mengatasinya: Mencari tahu dan memahami arti dan tujuan dari praktik-praktik agama Islam dan mempelajari cara-cara untuk menghargai dan mendukung praktik-praktik tersebut.
5. Diskriminasi dan Intoleransi: Orang Muslim sering mengalami diskriminasi dan intoleransi karena keyakinan agama mereka, dan hal ini bisa membuat sulit bagi orang non-Muslim untuk memahami dan berinteraksi dengan mereka dengan cara yang baik.
Cara mengatasinya: Berbicara dengan sopan dan menghargai keyakinan agama mereka, memahami perbedaan budaya, dan mempromosikan kerja sama antaragama dan toleransi sebagai bentuk penghormatan dan penghargaaan terhadap keberagaman.
Baca juga: Hari Ibu: Rekomendasi Aktivitas Hingga Kado di Hari Spesial
Kesimpulan
Pemahaman dan penghormatan terhadap agama Islam semakin penting di era globalisasi dan multikulturalisme. Ini dapat mengurangi kesalahpahaman dan diskriminasi terhadap umat Muslim, serta mempromosikan kerja sama antar agama dan nilai universal seperti toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman.
Perbedaan budaya dan agama harus dihargai dalam masyarakat multikultural. Saling memahami dan menghormati agama dan praktik Muslim dapat membangun masyarakat harmonis dan sejahtera. Penting untuk mempelajari dengan akurat dan menghindari kesalahpahaman dan diskriminasi demi kemajuan dan perdamaian dunia.
Penting untuk memahami dan menghormati agama dan praktik Muslim dalam kehidupan multikultural. Kita harus menghargai keberagaman agama, mempelajari ajaran Islam, dan mempromosikan toleransi serta kerja sama antar agama. Dengan saling menghormati dan memahami satu sama lain, kita dapat membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
Baca juga: Arsitektur Islam Termegah: Masjid Al-Hambra Dari Mana Sih?
sangat lengkap informasinya, memang islam syiah dan suni adalah dua aliran yang cukup berbeda dalam penafsirannya. islam syiah