Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat atau dalam Bahasa Inggris adalah The Subtle Art of Not Giving a F adalah sebuah buku laris manis karya Mark Manson. Saking laris manisnya, hampir semua orang di dunia seenggaknya pernah mendengar nama dari buku ini. Kalau kamu pernah dengar tentang buku ini?
Kalau belum, langsung saja simak bacaan berikut ini!
Daftar Isi
Kapan Film Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat Tayang?
Sudah lima tahun lamanya setelah penulis Mark Manson menulis buku self-help yang berhasil menjual sebanyak 15 juta buku di seluruh dunia! Enggak hanya itu, buku ini berhasil bertahan selama 279 minggu di daftar NY Times Bestseller, lho! Terbayang seberapa terkenalnya buku ini?
Pertama diterbitkan pada 13 September, 2016 buku ini menjadi buku favorit semua orang. Gimana enggak, buku self-help ini berbeda dari buku self-help lainnya, karena, menyarankan kamu untuk “bodo amat†dengan hal-hal yang berada disekitar kamu yang tentunya enggak penting.
Sering banget kan zaman sekarang orang-orang merasa overthinking, nah, buku ini menyarankan kamu untuk enggak melakukan itu!
Film ini masuk ke dalam bentuk dokumenter dan juga komedi yang diproduksi oleh Nathan Price dan Matthew Meltcafe. Salah satu produser film tersebut menjelaskan kalau film ini merupakan film dokumenter sinematik yang dibuat untuk membantu manusia menjadi orang yang enggak terlalu “mengerikanâ€.
Film ini akan mengungkapkan kebenaran yang pastinya enggak ditutup-tutupi, yang akan disampaikan dengan gaya bahasa yang rated-R dengan penayangan selama 1 jam 36 menit atau sekitar 97 menit.
Film dokumenter ini sudah tayang mulai dari 4 Januari lalu, namun, hanya di teater-teater yang sudah ditentukan saja. Pada 10 januari kemarin, film ini sudah bisa diunduh melalui platform digital, apakah kamu sudah menonton film ini?
Sinopsis Film Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat
Seperti yang sudah disebutkan di atas, film dokumenter ini berdasarkan sebuah buku laris manis. Film ini dibuat untuk menyadarkan orang-orang menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Penulis dari buku ini, Mark Manson memberikan filosofinya dalam film ini seperti apa yang disampaikan dalam tulisannya.
Film ini menyuguhkan kumpulan kenyataan di kehidupan sehari-hari yang biasanya disembunyikan dan menyajikannya dengan cara yang menyegarkan, kedengarannya seru banget enggak, sih? Ditambah lagi dengan kejujuran yang menunjukkan kita bagaimana menjalankan kehidupan dengan lebih luwes lagi.
Pada trailer film ini sendiri, menunjukkan potongan-potongan petualangan sehari-hari. Contohnya, orang-orang yang sedang bersantai di pantai sampai tiba-tiba jatuh dengan muka duluan. Klip lainnya menunjukkan kehidupan sehari-hari lainnya seperti berenang di kolam renang atau pergi ke showroom Ferrari.
Intinya, film dokumenter ini menunjukkan bukti kalau di luar sana ada kehidupan lebih indah yang enggak harus dipenuhi dengan barang-barang mewah. Trailernya mendeskripsikan film ini sebagai bantuan untuk mencari kebahagiaan dan jawaban untuk semua masalah dan juga contoh kehidupan yang sangat nyata.
Oh iya, film ini diperankan oleh enggak lain dari penulis buku sendiri yaitu Mark Manson!
Rating Film Ini dari Berbagai Instansi Pro
Menurut situs Rotten Tomatoes, film ini mendapatkan skor 80% dari 5 ulasan. Menurut skor yang diberikan oleh penonton, film ini mendapatkan skor 67% atau sekitar 3.7 dari 5. Bagaimana, apakah kamu menjadi lebih tertarik untuk menonton film ini?
Menurut situs iMDb, film ini mendapatkan nilai 6.7 dari 10 dan terdapat 2 ulasan penonton lainnya. Penonton tersebut berkomentar kalau film ini mempunyai visualisasi yang menarik dan menyarankan orang-orang untuk menonton film ini. Mereka juga mengatakan kalau film ini berhubungan dengan kegiatan sehari-hari.
Amanah yang Bisa Diambil dari Film Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat
Film ini menunjukkan kalau kebahagiaan enggak hanya datang dari sebuah pil, sebuah mobil mewah, uang yang banyak, atau menjadi orang yang good looking saja. Kebahagiaan sebenarnya seperti dibahas oleh penulisnya, bisa ditemukan melalui prestasi atau pencapaian dan perjalanan hidup itu sendiri.
Melalui film ini pesan yang bisa diambil adalah dengan enggak usah memperdulikan hal yang enggak penting dan hanya memperdulikan apa yang penting bagi kamu. Kamu bisa makan enak walaupun murah dan sehat sudah bisa membuat diri sendiri bahagia bukan?
Kamu suka komentar tentang fisik kamu yang enggak sesuai dengan keinginan, tapi, kamu enggak nyadar kalau di dunia ini banyak di luar sana yang menginginkan fisik yang lengkap seperti kamu.
Mungkin kamu juga pernah merasa kalau diri kamu yang berbeda akan diasingkan karena perbedaan kamu. Buktinya kamu masih bisa tersenyum, bernapas, dan melakukan kegiatan sehari-hari dengan lancar, bukankah itu lebih dari cukup?
Intinya, kehidupan semua manusia memang enggak sama dan tentunya enggak sempurna. Kamu melihat seorang influencer dan menginginkan kehidupan sempurna seperti dirinya, padahal kamu enggak tau apa yang sebenarnya terjadi di balik layar. Apakah kehidupan dia sempurna seperti apa yang kamu bayangkan?
Uang yang banyak juga enggak bisa menjamin kebahagiaan seseorang, lho! Walaupun mungkin memang untuk tinggal di dunia ini butuh uang, hidup sederhana kadang lebih bahagia dari hidup yang dipenuhi keglamoran.
Jangan jadi boneka yang hanya mengikuti media sosial, jadilah diri kamu sendiri dan temukan kebahagiaan kamu! Yuk, terapi sebuah seni untuk bersikap bodo amat di kehidupan kamu. Kadang menjadi bodo amat adalah pilihan yang lebih baik untuk kamu sendiri.
Jangan lupa untuk menjadi diri kamu sendiri dan bangga dengan diri kamu sendiri, kejar kemauan kamu yang tentunya positif, karena itu adalah tujuan dari kehidupan.
Komentar