Kemeriahan Imlek 2024 dapat dirasakan ketika memasuki pusat perbelanjaan dan melihat dekorasi-dekorasi bernuansa merah terpasang di toko. Mulai dari lampion, angpao, hingga petasan dipajang untuk menyambut Imlek 2024 yang jatuh pada tanggal 10 Februari.
Sistem penanggalan Imlek dihitung berdasarkan kalender Lunar pada hari pertama pergantian tahun dalam penanggalan Cina. Mirip dengan kalender Hijriyah, kalender Lunar dibuat berdasarkan pergerakan bulan dalam mengelilingi bumi.
Imlek 2024 memiliki shio naga kayu. Siklus shio ini akan terulang setiap 12 tahun sekali berdasarkan jumlah shio yang ada.
Baca juga: Kalender Jawa Februari 2024: Penjelasan, Sistem Penanggalan, dan Weton
Daftar Isi
Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia
Di Indonesia, perayaan tahun baru masyarakat Konghucu diakui menjadi hari besar keagamaan pada tahun 1946, di bawah pemerintahan Presiden Soekarno. Dengan penetapan ini, masyarakat Tionghoa merasakan kebebasan untuk menggunakan bahasa Mandarin, menyanyikan lagu Mandarin, dan menggunakan nama Tionghoa.
Pada masa Orde Baru, seluruh tradisi, kegiatan, dan identitas yang mengandung unsur Tionghoa dilarang untuk dirayakan secara terbuka. Akibat dari tekanan politik dan sosial ini, komunitas Tionghoa terpaksa melaksanakan tradisi mereka secara sembunyi-sembunyi selama 32 tahun.
Setelah Instruksi Presiden tersebut dicabut, masyarakat Tionghoa mendapatkan kebebasannya kembali untuk menjalankan tradisi secara terbuka. Pada tahun 2002, Imlek akhirnya ditetapkan menjadi hari libur nasional.
Baca juga: Hari Pahlawan: Sejarah dan Makna 10 November
Tradisi Imlek di Indonesia
Tradisi Imlek dari tahun ke tahun tidak pernah berkurang kemeriahannya. Berikut adalah beberapa tradisi Imlek yang umum dijumpai di Indonesia:
1. Memberikan angpao
FYI, kata ”angpao” adalah bahasa Hokkien dari bahasa Mandarin 红包 (dibaca: hóngbāo), yang dapat diartikan amplop merah.
Pemberian angpao sendiri dilakukan oleh orang yang lebih tua ke yang lebih muda, yang sudah menikah ke yang belum menikah, atau dari superior ke bawahannya. Namun, aturan ini tidak seketat itu karena tujuan memberi angpao adalah berbagi rezeki dan kebahagiaan.
Tapi, kita suka melihat orang tua kita memberikan angpao ke kakek nenek. Kok bisa? Dalam konteks ini, pemberian angpao dianggap sebagai bentuk penghormatan.
Baca juga: Natal: Makna, Tradisi, dan Hal-hal yang Harus Dilakukan
2. Menunggu turunnya hujan
Rasanya belum resmi Imlek kalau hari belum diguyur hujan.
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa hujan pada Tahun Baru Imlek membawa kemakmuran. Semakin banyak curah hujan yang turun berarti semakin banyak pula keberuntungan yang akan diperoleh.
3. Kumpul keluarga
Perayaan Imlek dilakukan dengan kunjungan rumah dari anggota keluarga yang berusia lebih muda ke yang lebih tua.
Momen ini dijadikan kesempatan untuk kumpul keluarga besar di tengah sibuknya kehidupan. Biasanya, orang-orang akan pulang kampung agar dapat menikmati kehangatan Tahun Baru Imlek bersama sanak saudara.
4. Tradisi Yu Sheng
Yu Sheng adalah salah satu hidangan yang biasa ditemukan saat Imlek. Yu Sheng adalah salad warna-warni yang terdiri dari irisan wortel, lobak putih, salmon, timun, kacang tumbuk, dan biji wijen.
Cara menyantap makanan ini, para anggota keluarga yang duduk di meja makan mengaduk Yu Sheng bersama-sama menggunakan sumpit, diangkat tinggi-tinggi sambil mengucapkan “Lao Qi” atau “Lao Hei”.
Baca juga: Sejarah Hari Pramuka dan Lambang Tunas Kelapa
Pantangan ketika Merayakan Imlek
Dalam rangka menyambut tahun baru Imlek, masyarakat Tionghoa akan disibukkan dengan kegiatan mulai dari membuat kue hingga bersih-bersih rumah. Tapi, ada beberapa kegiatan yang harus dihindari karena dipercaya dapat membawa kesialan. Jangan lakukan hal-hal yang disebut di bawah ini, ya!
1. Dilarang membersihkan rumah
Ini adalah alasan mengapa masyarakat Tionghoa melakukan deep cleaning sebelum merayakan Imlek karena membuang sampah pada perayaan tahun baru ini diibaratkan membuang rezeki.
2. Dilarang makan bubur
Pada zaman dahulu, hanya orang miskin yang makan bubur. Maka dari itu, bubur tidak disarankan untuk disantap pada tahun baru karena menjadi miskin pada awal tahun bukanlah hal yang menguntungkan.
Baca juga: Hari Guru 2023: Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar
3. Dilarang memakai pakaian berwarna putih atau hitam pada hari Imlek
Warna putih dan hitam biasanya dikaitkan dengan kematian. Sehingga, lebih disarankan untuk memakai pakaian warna merah atau warna cerah lainnya untuk membawa keberuntungan.
4. Dilarang mengisi angpao dengan nominal uang ganjil
Menurut budaya Cina, angka ganjil dianggap tidak membawa keberuntungan. Mereka percaya bahwa angka keberuntungan adalah angka genap.
5. Dilarang minum obat atau ke rumah sakit
Meminum obat atau pergi ke rumah sakit saat Imlek dipercaya dapat menyebabkan sakit selama setahun ke depan. Tapi, kalau keadaannya sudah darurat jangan dihindari, ya! Pentingkan keselamatan dirimu.
Baca juga: Hari Batik Nasional: Batik bangkit, Indonesia Jaya!
Ini adalah informasi seputar Imlek 2024. Semoga di tahun ini kamu akan mendapatkan banyak rezeki, ya!
Kamu suka artikel ini? Klik gambar di atas dan daftarkan dirimu untuk rekomendasi bacaan lainnya!
Komentar