Selamat hari Paskah bagi teman-teman yang merayakan! Tahun ini, umat Kristiani merayakan Kebangkitan Yesus pada hari Minggu tanggal 31 Maret. Berdasarkan kitab Perjanjian Baru, Kebangkitan Yesus terjadi tiga hari setelah Ia disalibkan oleh tentara Romawi.
Sama seperti hari-hari di Pekan Suci, hari Paskah juga merupakan perayaan penting. Kebangkitan Yesus dirayakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia. Lalu, bagaimana sejarah dan tradisi dari perayaan ini? Apa maknanya bagi umat Kristiani? Simak selengkapnya!
Daftar Isi
Sejarah Hari Paskah
Apabila dilihat dari perspektif Kristiani, hari Paskah adalah perayaan atas Kebangkitan Yesus. Percaya atau tidak, hari Paskah berasal dari sebuah festival kaum pagan yang merayakan musim semi di belahan Bumi utara.
Dilansir dari Australian Broadcasting Corporation, profesor Carole Cusack dari University of Sydney mengatakan bahwa masyarakat telah merayakan perayaan sakral titik balik matahari sejak zaman pra-sejarah.
Kondisi gelap dan terang mempunyai porsi yang sama pada titik balik musim semi, sehingga masyarakat dapat mengetahui bahwa musim dingin telah berakhir karena hari siang dan malam sudah kembali seimbang.
Baca juga: Hari Jumat Agung: Apa Makna Penyaliban dan Kematian Yesus?
Periode ini mulai diasosiasikan dengan Kebangkitan Yesus setelah lahirnya agama Kristen. Profesor Cusack menambahkan bahwa festival paganisme lama dikaitkan dengan hari raya di gereja.
Perayaan musim semi di mana manusia menyambut kehidupan baru selepas suhu rendah dari musim dingin dapat dikaitkan dengan peristiwa Kebangkitan Yesus setelah Ia menaklukan kematian di kayu salib.
Nama hari Paskah (Easter) sendiri diambil dari nama festival Paskah (Passover) Yahudi. Sementara, dalam bahasa Yunani perayaan ini disebut Pascha, dalam bahasa Italia disebut Pasqua, dalam bahasa Denmark disebut Paaske, dan dalam bahasa Prancis disebut Pasque.
Untuk negara Jerman dan negara-negara berbahasa Inggris, nama Easter terinspirasi dari dewi pagan dari Anglo-Saxon, Eostre. Eostre adalah dewi musim semi atau pembaharuan. Maka, perayaannya berkaitan dengan titik balik musim semi. Di Jerman sendiri festival ini dikenal dengan nama Ostern dan sang dewi bernama Ostara.
Tradisi Hari Paskah
Sama seperti hari Natal, hari Paskah juga mempunyai tradisi yang beragam. Bahkan, tidak semua tradisinya berhubungan dengan Kebangkitan Yesus, tetapi datang dari kebiasan masyarakat.
Paskah sendiri identik dengan telur dan kelinci. Penggunaan dekorasi telur yang dihias dengan cat pertama kali digunakan pada abad ke-13. Dikutip dari Britannica, mengonsumsi telur pada Pekan Suci dilarang oleh gereja. Namun, karena ayam tetap menetaskan telur pada pekan tersebut.
Telur-telur tersebut dinamakan sebagai telur Pekan Suci dan lahirlah ide untuk menghiasnya. Telur juga dianggap sebagai simbol Kebangkitan. Layaknya Yesus yang bangkit dari kubur, telur merepresentasikan kebangkitan baru yang lahir dari cangkang telur.
Kegiatan Hari Paskah
Setelah misa hari Paskah, biasanya akan ada aktivitas untuk anak-anak. Salah satu kegiatan hari Paskah yang mendunia adalah berburu telur Paskah. Anak-anak akan berpartisipasi dengan mencari telur Paskah berdekorasi yang diletakkan di tempat-tempat tersembunyi.
Selain berburu telur Paskah, ada juga kegiatan menggelindingkan telur. Di Amerika Serikat, tradisi Easter egg rolling ini dilaksanakan pada hari Senin, setelah hari Paskah. Anak-anak dan orang tuanya diundang untuk meramaikan kegiatan ini.
Kegiatan yang berlangsung di halaman White House pertama kali diadakan pada tahun 1878. Lucy Hayes, istri dari Presiden Rutherford B. Hayes disebut sebagai sosok yang memulai tradisi tahunan ini.
Sebelum dilaksanakan di White House, kegiatan hari Paskah ini dilaksanakan di Capitol Building. Kerumunan ini mengganggu para anggota Kongres dan membuat Presiden Ulysses S. Grant membuat undang-undang untuk melarang kegiatan ini.
Alasan Hayes kembali melaksanakan aktivitas ini disebabkan oleh permohonan seorang anak lelaki yang secara langsung meminta izin Presiden Hayes untuk menggunakan halaman White House untuk bermain gelinding telur Paskah.
Baca juga: Pengertian Maulid Nabi Muhammad SAW: Sejarah dan Perayaan
Lalu, apa kaitan kelinci dan hari Paskah? Rupanya, hal ini pertama kali muncul pada abad ke-17 di daerah-daerah Eropa dengan penganut agama Protestan. Namun, tradisi ini menjadi umum di kalangan masyarakat pada abad ke-19.
Berdasarkan kisah yang beredar, kelinci Paskah menetaskan telur, menghiasnya, lalu disembunyikan. Di Amerika Serikat, kelinci Paskah dipercaya meninggalkan keranjang berisi mainan dan permen pada anak-anak di pagi hari Paskah.
Anda akan salah kalau mengira semua daerah sepakat kelinci adalah maskot hari Paskah karena di Swiss hewan yang membawa telur paskah adalah burung kukuk dan di daerah Westphalia adalah rubah.
Makna Kebangkitan Yesus bagi Umat Kristiani
Hari Paskah adalah hari di mana Yesus bangkit dari kubur. Makna sesungguhnya dari hari Kebangkitan Yesus adalah cinta yang Ia miliki pada umat manusia dan tujuan serta kedamaian yang diberikan oleh-Nya.
Wafat dan kebangkitan-Nya dipersembahkan pada umat manusia agar setiap manusia dapat mempunyai hubungan spesial dengan Allah Bapa. Hubungan tersebut dihancurkan oleh dosa, namun Yesus menebusnya. Karena kemenangan-Nya atas maut, umat manusia juga dapat menjalani kehidupan yang baru dan kekal di Surga bersama Tuhan.
Tidak hanya membebaskan umat manusia dari dosa, Yesus juga memberikan harapan dan kebahagiaan. Meskipun masalah duniawi sering memberatkan pikiran, Yesus menawarkan sesuatu yang lebih besar dan bermakna; yakni kedamaian.
Apa pun yang terjadi dalam hidup ini, umat manusia dapat memiliki pengharapan dan damai sejahtera. Yesus akan selalu ada di hidup manusia, baik ketika kita sedang mengalami kesedihan atau kebahagiaan. Kehidupan, wafat, dan kebangkitan Yesus adalah bukti kasih Yesus pada umat manusia.
Baca juga: Bagaimana Tradisi Perayaan Hari Raya Nyepi di Indonesia?
Itu tadi adalah informasi mengenai sejarah, tradisi, dan makna hari Paskah. Semoga pada hari yang berbahagia ini, Anda dapat merayakannya dengan damai dan hangat bersama orang-orang terkasih.
Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk daftarkan diri Anda untuk membaca artikel-artikel lainnya dari edufund dengan klik gambar di atas!
Komentar