Mungkin fenomena gerhana sudah terdengar sangat familiar di telinga, namun, apakah Gerhana Hibrida itu? Gerhana Hibrida adalah saat ketika bulan berada di antara matahari dan bumi yang kemudian menghalangi cahaya matahari. Ketika tertutupi oleh bulan, keadaan bumi menjadi gelap, siang hari yang biasanya ditemani oleh cahaya dari matahari, akan berubah menjadi gelap. Gerhana yang satu ini sangat jarang terjadi, oleh karena itu bisa dikatakan tipe gerhana ini sangatlah langka.
Baca juga: Polusi Udara Menjadi Penyebab Terjadinya Global Warming
Daftar Isi
Apa Itu Gerhana
Nah, gerhana adalah sebuah fenomena astronomi yang biasa terjadi ketika adanya pergerakan benda angkasa ke dalam sebuah bayangan benda angkasa yang lainnya. Ketika hal tersebut terjadi, benda-benda langit tersebut akan memiliki posisi yang sejajar, fenomena tersebut dikenal dengan sebutan syzygy. Gerhana sendiri adalah sebuah hasil dari okultasi (sepenuhnya tersembunyi) atau transit (sebagian tersembunyi).
Tentu saja gerhana memiliki beberapa perbedaan, terdapat gerhana matahari, bulan, hingga gerhana lain yang tidak berhubungan dengan keduanya. Seperti planet lain dengan satelit yang juga dimiliki oleh planet tersebut. Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan juga matahari, hal ini terjadi ketika bayangan bulan melintasi permukaan bumi.
Sementara itu, gerhana bulan sendiri terjadi ketika sebagian atau hampir keseluruhan bulan ditutupi oleh bayangan bumi.Tahukah kamu, gerhana matahari dapat terjadi pada setiap musim, lho! Baik gerhana total, anular, hybrid, atau parsial dapat terjadi dan tergantung oleh ukuran matahari dan juga bulan yang tentunya sudah tampak.
Hal ini akan terjadi ketika orbit bumi yang mengelilingi matahari dan orbit bulan yang mengelilingi bumi berada pada bidang yang sama dengan yang lainnya. Fenomena tersebut akan menghasilkan gerhana yang terjadi setiap bulan.
Setiap bulan purnama, akan ada gerhana bulan, dan gerhana matahari akan terjadi setiap adanya bulan baru. Ketika kedua orbit tersebut melingkar sempurna, maka, setiap gerhana matahari memiliki jenis yang mirip setiap bulannya. Untuk gerhana bulan, dapat terlihat di seluruh sisi malam bumi.
Kebalikannya dengan gerhana matahari total yang hanya akan terjadi pada satu titik tertentu di permukaan bumi dan termasuk sebagai fenomena langka yang terjadi dalam beberapa dekade saja.
Gerhana Matahari Hibrida
Gerhana Matahari Total atau GMT terjadi ketika diameter bulan lebih besar dari Matahari. Itu berarti menghalangi semua sinar Matahari langsung, mengubah hari menjadi gelap. Fenomena yang satu ini adalah jenis dari gerhana matahari yang sangat langka yang mengubah tampilannya dari annular menjadi total dan kembali saat bayangan Bulan bergerak melintasi permukaan Bumi.
Disimpulkan bahwa gerhana ini merupakan campuran dari Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Cincin. Fenomena yang satu ini diawali dengan Gerhana Matahari Cincin yang kemudian akan berubah menjadi Gerhana Matahari Total.
Gerhana kemudian akan kembali lagi menjadi Gerhana Matahari Cincin dengan sangat cepat. Jarak Bulan yang sedikit dekat dengan Bumi, menyebabkan Indonesia untuk menyaksikan langsung gerhana Matahari total yang akan terjadi.
Jangan senang dulu, gerhana memang akan terjadi di Indonesia, namun Gerhana Matahari total hanya bisa disaksikan di beberapa kota saja. Kota tersebut bukan di kota-kota besar di Indonesia. Seperti yang disebutkan sebelumnya, fenomena satu ini sangat jarang terjadi alias langka, dengan persentase 3,1% dari total gerhana Matahari di abad ini.
Gerhana ini akan bisa terlihat di bagian utara West Cape dan Pulau Barrow di Australia bagian barat, di bagian timur Timor Timur, pulau Damar, dan juga beberapa bagian di provinsi Papua, Indonesia. Pada sisi lain, gerhana sebagian bisa disaksikan di seluruh Indonesia kecuali pada bagian ujung Sumatera.
Proses Gerhana Matahari Hibrida
Gerhana Matahari ini memiliki lebar tersendiri yaitu 49 km dan akan melintasi wilayah Indonesia. Gerhana yang langka ini akan dimulai ketika Matahari terbit pada kepulauan Antartika Perancis yang terletak di selatan Samudera Hindia dan tenggara Afrika.
Tidak hanya berhenti di situ saja, gerhana kemudian akan melintasi Samudra Hindia. Sampai akhirnya, sampai pada Pulau Barrow yang terletak di Australia Barat dan melintasi sisi timur Timor Leste.
Ketika lintasan gerhana mulai datang di wilayah nusantara, daratan pertama yang akan dilintasi oleh gerhana tersebut adalah Pulau Kisar yang terletak di bagian selatan Maluku. Kisar adalah pulau terpencil namun juga bisa dibilang pulau yang terletak di bagian depan Kabupaten Maluku Barat Daya.
Setelah mampir sejenak di Kisar, gerhana akan melewati bagian tenggara Laut Banda dan kemudian akan memasuki Papua Barat. Ketika sudah melewati Papua Barat, akhirnya gerhana akan melewati pulau-pulau yang terletak di pesisir utara Papua. Setelah itu, kembali memasuki lautan sambil memulai terbenamnya Matahari di Kepulauan Marshall.
Lintasan yang sudah dibahas sebelumnya hanya bisa disaksikan pada kedua ujung jalur yang dilintasi. Keduanya adalah bagian selatan Samudra Hindia dan juga bagian barat Samudra Pasifik. Proses gerhana ini diperkirakan akan berlangsung selama kurang lebih 5 jam lewat 25 menit. Puncaknya hanya akan terjadi selama 1 menit saja. Juga diperkirakan puncak gerhana terbaik akan terdapat pada Timor Lester pada pukul 13.18 bagian WIT.
Baca juga: Growth Mindset: Cara Mengembangkan Pola Pikir
Menurut Pusat Jejaring Informasi Ilmu Kebumian Internasional atau CIESIN dari Universitas Columbia telah memprediksi, sekitar 693 juta atau sekiranya 8,77% penduduk di Bumi bisa menyaksikan salah satu bagian dari Gerhana Matahari Hibrida yang akan terjadi pada 20 April mendatang.
Cara Menonton Gerhana dengan Benar
Seperti yang kita sudah ketahui, Matahari sangatlah terang sehingga sulit dan sangat berbahaya untuk dilihat secara langsung. Menatap cahaya matahari secara langsung, meski hanya beberapa detik dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina.
Mengekspos mata ke matahari tanpa pelindung mata yang tepat selama gerhana matahari dapat menyebabkan luka bakar retina atau solar retinopathy.
Ketika terjadi Gerhana Matahari Total, sebagian besar matahari memang tertutup, hal ini biasanya menyebabkan orang-orang untuk menatap matahari secara langsung. Ketika menatapnya secara langsung, terdapat kemungkinan untuk menderita kerusakan mata yang cukup serius dan juga permanen.
Anak-anak sangat memiliki resiko yang besar untuk menderita kerusakan mata, karena mata yang ‘muda’ mengirimkan lebih banyak cahaya ke retina daripada mata orang dewasa. Ini membuat mata anak-anak lebih rentan terhadap kerusakan akibat cahaya yang intens.
Hal terbaik yang dapat dilakukan ketika ingin melihat gerhana secara langsung adalah dengan menggunakan alat bantu optik seperti teleskop, teropong, ataupun gerhana. Walaupun memakai kacamata gerhana, tanpa menggunakan filter surya yang dipasang dengan baik dan benar, akan mengakibatkan kerusakan mata secara langsung. Oleh sebab itu, harus melakukan persiapan secara matang jika ingin melihat fenomena ini secara langsung.
Kesimpulan
Gerhana Matahari Hibridia adalah fenomena unik dan langka yang hanya terjadi beberapa kali setiap abad. Ditambah lagi gerhana tersebut akan melintasi sebagian dari Nusantara. Sudah pasti sebagai warga Indonesia akan sangat antusias untuk melihat fenomena luar biasa ini. Gerhana tentu saja sebuah fenomena yang menyenangkan, namun, perlu dipahami bahwa menatap matahari secara langsung ketika gerhana terjadi adalah hal yang fatal.
Terlebih dari itu, suatu fenomena unik, yaitu gerhana matahari dan bulan dapat terjadi secara bersamaan. Ini hanya bisa terjadi ketika “musim gerhana” dan terjadi sebanyak dua kali setiap tahun. Hal ini terjadi ketika orbit bumi yang mengelilingi matahari berpotongan dengan orbit bulan mengelilingi bumi. Itu mengapa, garis ditentukan oleh titik-titik bidang yang saling berpotongan di dekat matahari.
Menonton gerhana dengan baik dan benar harus diterapkan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Akan lebih baik jika hal ini diketahui oleh masyarakat luas, oleh sebab itu mengapa NASA selalu mengingatkan untuk selalu memiliki peralatan yang benar untuk mengamati fenomena langka ini.
Komentar