Dampak PHK bagi karyawan yang baru saja terkena layoff tentu saja terpampang nyata, maraknya PHK makin tidak asing untuk didengar. Sebelumnya, apakah itu PHK? Pemutusan hubungan kerja atau yang biasa kita kenal dengan PHK ini adalah sebuah tindakan yang dilakukan untuk memberhentikan pekerjaan seorang individu.
Layoff atau Downsizing memiliki artian untuk menghilangkan pekerjaan sehingga jumlah pengeluaran perusahaan dapat distruktur secara ulang. Seringkali perusahaan memutuskan untuk memberhentikan pegawai mereka karena penurunan ekonomi untuk menghindari kebangkrutan.
Faktanya, beberapa pegawai di zaman sekarang seringkali merasa terintimidasi oleh pekerja imigran, namun seringkali melupakan musuh sesungguhnya yaitu teknologi. Menggunakan teknologi ternyata dapat menyebabkan peningkatan pada produktivitas perekonomian. Apakah teman-teman mengetahui fakta ini?
Daftar Isi
PHK dan Pemecatan
Memberhentikan pegawai, maupun hanya seorang pegawai atau sekelompok pegawai merupakan pekerjaan yang susah secara emosional bagi pihak manajemen dan juga pihak sumber daya manusia. Bagaimana tidak? Jika kamu sedang berada di masa paling bersinar kamu di lingkungan kerja dan tiba-tiba mendapatkan kabar jika kamu diharuskan untuk berhenti bekerja di perusahaan itu lagi, pastinya akan merasa sedih.
Ada lagi yang lebih penting untuk teman-teman ketahui, apakah kamu mengetahui perbedaan antara PHK dan pemecatan? Keduanya sangatlah berbeda. Pemecatan adalah pemutusan hubungan kerja karyawan yang terjadi karena alasan valid atau alasan ekonomi yang rasional. Pemecatan pekerja secara tidak adil seringkali membuat para pekerja merasa marah, bingung, atau kehilangan yang bisa menyebabkan perasaan tidak berdaya untuk apa yang seharusnya mereka kerjakan selanjutnya.
PHK sendiri berarti pemutusan hubungan kerja karyawan yang terjadi karena ekonomi perusahaan. Biasanya dilakukan untuk menghindari kebankrutan atau daya saing secara keseluruhan. Tujuan utama dari PHK adalah mempertahankan perusahaan dengan mengurangi tenaga kerja di perusahaan. Selama waktu perekonomian yang sulit di perusahaan, PHK bisa menjadi metode hemat yang dilakukan untuk mempertahankan produktivitas dan meningkatkan profit di saat yang bersamaan.
Mengapa Ada PHK?
Di sisi lain, ada beberapa alasan umum untuk pemutusan hubungan kerja, seperti kekurangan bahan baku, kekurangan tenaga, kekurangan sumber daya, biaya operasi berlebih, akumulasi dalam stok, konstruksi yang sedang berlangsung, dan masih banyak lagi.
Harus digaris bawahi kalau PHK karyawan bukan terjadi karena sebuah masalah yang dilakukan oleh seorang karyawan, namun, biasanya dilakukan untuk menyusutkan operasi organisasi dengan mengurangi biaya tenaga kerja di sebuah perusahaan.
Terlepas dari penyebabnya, di dunia kerja PHK sudah menjadi sesuatu yang lazim, karena, perusahaan seringkali mencari jalan untuk mengurangi pengeluaran dan mengoptimalkan biaya kerja. Tantangan ekonomi menyebabkan pemberhentian kerja sebagai jalan keluar untuk perusahaan, dengan alasan untuk segera meningkatkan profitabilitas perusahaan dan mengurangi biaya.
Dampak PHK Bagi Perusahaan
Pemberhentian hubungan kerja juga memberikan dampak kepada perusahaan yang baru saja melakukan pemberhentian kepada para pegawai mereka. Nah, dampak apa saja yang perusahaan alami?
Membuka Kesempatan untuk Mengubah Budaya Kerja
Ternyata PHK dapat menimbulkan beberapa kesempatan yang salah satunya adalah untuk membuka kesempatan mengubah budaya kerja dari yang sebelumnya. Para pejabat eksekutif menyetujui bahwa budaya kerja mendorong produktivitas, kreativitas, keuntungan dan juga tingkat pertumbuhan perusahaan. PHK memberikan kesempatan bukan hanya untuk mempertahankan karyawan terbaiknya namun mengembangkan budaya organisasi yang sesuai dengan nilai yang diinginkan untuk memastikan perusahaan tetap kompetitif.
Menambah Beban Kerja
Ketika perusahaan kehilangan pegawai yang memenuhi suatu posisi, tentu saja perusahaan harus melakukan sesuatu untuk menutupi kekurangan tersebut. PHK menimbulkan pegawai yang masih tetap untuk beban pekerjaan yang lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Pegawai tetap mendapatkan tanggung jawab lebih dibandingkan jumlah pekerjaan yang seharusnya mereka lakukan. Jika hal ini tidak dikelola secara benar, dapat timbul perasaan stress karena beban pekerjaan yang tiba-tiba bertambah dan dapat mempengaruhi produktivitas individu.
Meningkatkan Produktivitas Pegawai
Sebaliknya dari poin sebelumnya, PHK dapat menyebabkan pegawai untuk menjadi lebih produktif dan terlibat. Seimbang berkembangnya perusahaan, akan mulai juga pembentukan budaya baru untuk masa depan. Para pemimpin harus memberikan semangat untuk mereka yang bekerja bersama mereka untuk menyingkirkan pekerjaan yang tidak berguna dan fokus menjadi lebih kreatif untuk perkembangan selanjutnya.
Timbul Moral Rendah Antar Pegawai
PHK yang baru saja terjadi bisa menimbulkan penurunan moral antar pegawai karena ketakutan akan kehilangan pekerjaan. PHK menimbulkan banyak perubahan di perusahaan termasuk perubahan di tingkat kenyamanan dan jaminan yang dirasakan para pegawai akan pekerjaan mereka. Di sisi lain, pekerja bisa meninggalkan komitmen mereka kepada atasan karena kehilangan dan ketakutan akan posisi mereka yang kemungkinan terancam.
Dampak PHK Bagi Karyawan yang Bersangkutan
PHK tentunya menimbulkan beberapa dampak yang dialami bagi mereka yang baru saja terkena pemberhentian. Berikut adalah beberapa dampak PHK bagi karyawan yang kemungkinan dialami:
Sisi Psikologis Karyawan Terganggu
Pegawai atau dalam kasus ini sudah menjadi mantan pegawai bisa terpengaruh dari beberapa cara. Ketika seorang pegawai di PHK, rasa percaya dirinya terhadap pekerjaan jangka panjang secara umum mungkin akan berkurang. Pemberhentian karyawan seringkali membuat mantan pegawai untuk mengurangi rasa percaya kepada atasan yang selanjutnya yang tentunya dapat menyebabkan sebuah konflik perilaku antar rekan kerja dan juga manajemen.
Meskipun pemberi kerja baru tidak bertanggung jawab atas keadaan sebelumnya, kinerja pekerjaan masih dapat dipengaruhi oleh PHK yang sebelumnya terjadi. Banyak perusahaan berusaha membuat PHK seminimal mungkin dalam memberatkan karyawan. Kadang-kadang pemberi kerja dapat memberhentikan banyak orang sekaligus untuk mengurangi dampaknya
Emosi yang Tidak Terbendung
Seperti yang kita ketahui, tempat kerja menjadi sebuah sumber utama untuk membentuk koneksi sosial dengan para profesional lainnya di bidang yang sama. Ditambah lagi, pekerjaan merupakan sebuah cara untuk berkontribusi kepada dunia sosial. Setelah kehilangan satu koneksi sosial atau sarana sebagai kontribusi profesional, pegawai yang diberhentikan dapat merasakan perasaan marah, ketidakberdayaan, dan emosi negatif lainnya karena pegawai merasakan masa depan yang tidak pasti dari pemberhentian pekerjaan yang baru saja terjadi.
Kehidupan Sosial yang Berantakan
Ditambah lagi, pasangan dari pegawai yang baru saja di PHK mungkin dapat berfikir bagaimana cara untuk menghibur pasangannya tersebut. Jika status tidak bekerja bertahan selama beberapa waktu, pasangan dari seseorang mungkin akan menunjukkan sikap kebencian dan bertanya-tanya apakah ia dengan serius mencari pekerjaan yang baru.
Munculnya Masalah Finansial
Jelas bahwa PHK akan menyebabkan beban keuangan bagi banyak karyawan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Perubahan status pekerjaan yang tiba-tiba dapat berdampak buruk bagi rumah tangga menyebabkan hutang yang tidak diinginkan dan tekanan fisik atau mental.
Selain itu, setiap pekerjaan baru mungkin tidak sebanding, terutama jika pekerjanya menerima gaji atau upah yang berkurang secara signifikan, hal ini menyebabkan kesulitan lebih lanjut bagi pekerja yang berjuang untuk mempertahankan kualitas hidup keluarga secara keseluruhan.
Dampak Fisik yang Secara Tiba-Tiba Terjadi
Kehilangan pekerjaan juga dapat menyebabkan kerusakan fisik jangka panjang
serta masalah kesehatan psikologis. Mengapa demikian? Karena, jika tiba-tiba kehilangan pekerjaan dapat memicu tingkat stres dan juga kecemasan. Selain itu, kurangnya pekerjaan dapat menyebabkan hilangnya minat pada aktivitas luar dan suasana hati yang tertekan.
Peningkatan stres yang tiba-tiba, kecemasan, dan perilaku yang menimbulkan depresi dapat menyebabkan kondisi fisik kronis. Kondisi fisik kronis yang dimaksud antara lain adalah penyakit jantung, gangguan pencernaan, dan juga tekanan darah tinggi. Wah sungguh tidak terduga ya teman-teman?
Mendapatkan bantuan, berpikir positif, dan tindakan positif lainnya untuk mengatasi keadaan setelah di PHK dapat menjadi bantuan terbaik di saat krisis melanda. Ketika kita berpikiran positif, semua yang kita lakukan akan berdampak baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar kita. Alangkah baiknya jika kita selalu berpikir positif walau berada di tengah badai yang melanda.
Komentar