Apakah kamu pernah merasakan suasana Hari Raya Nyepi saat liburan di Bali? Sebagai pulau dengan mayoritas penganut agama Hindu, Hari Raya Nyepi dirayakan dengan khidmat oleh umat Hindu.
Tidak seperti perayaan tahun baru pada umumnya, Hari Raya Nyepi dirayakan dengan berdiam diri di rumah. Sehingga, atmosfer Pulau Bali tidak seperti hari-hari pada biasanya.
Kesunyian menyelimuti pulau yang biasa diramaikan oleh aktivitas warga serta kebisingan tempat hiburan. Saat merayakan Nyepi, wisatawan asing maupun domestik diperkenalkan dengan keheningan Bali.
Tahun ini, Hari Raya Nyepi jatuh pada tanggal 11 Maret. Hari besar ini mempunyai makna penting bagi umat Hindu. Yuk, simak apa saja rangkaian acara yang dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Saka!
Daftar Isi
Upacara Adat Hari Raya Nyepi
Berikut adalah rangkaian upacara adat yang dilaksanakan oleh umat Hindu untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Upacara adat ini dilaksanakan dengan harapan melancarkan penyucian Bhuana Alit dan Bhuana Agung.
Melasti
Tradisi menyambut Nyepi dimulai dengan Melasti. Melasti dilakukan untuk membersihkan diri dan alam dari energi negatif. Upacara ini dilaksanakan di pura dekat sumber air kehidupan untuk membersihkan benda-benda tersebut.
Upacara dimulai dengan sembahyang yang dipimpin oleh Romo dan Pinandita. Romo dan pinandita akan memulai doa dan membacakan kitab ke seluruh umat Hindi. Setelahnya, mereka akan menuju laut untuk melaksanakan Melasti. Perjalanan ini diiringi oleh gamelan Bali.
Baca juga: Hari Perempuan Internasional: Saatnya Wujudkan Kesetaraan!
Sesaji berupa hewan ternak (ayam dan bebek) dan bunga akan dilarung oleh pemimpin ritual di tengah laut. Kemudian, air laut tersebut akan digunakan untuk menyucikan diri.
Mecaru
Mecaru juga dapat disebut dengan Butha Yadnya. Ini merupakan ritual suci yang dilaksanakan demi menjaga hubungan rukun antara manusia dengan alam. Kedua ini tidak boleh saling bertentangan dan dibutuhkan relasi yang rukun demi menjaga kehidupan.
Caru sendiri berarti cantik atau harmonis. Maka dari itu, upacara ini bertujuan untuk menjaga hubungan baik makhluk hidup dengan lingkungan. Konon, caru dilaksanakan karena terjadi kekacauan alam semesta.
Baca juga: Keunikan Perayaan Isra Miraj di 6 Daerah di Indonesia
Mecaru dilaksanakan pada Sasih Kesanga di perempatan jalan dan tempat tinggal. Pihak keluarga akan membuat persembahan berdasarkan kemampuan finansial mereka. Persembahan yang diberikan berupa binatang kurban.
Tawur Agung Kesanga
Upacara ini diramaikan dengan pawai ogoh-ogoh. Dalam masyarakat Hindu Bali, ogoh-ogoh ini adalah bentuk dari sifat buruk dan sifat jahat manusia. Hingga, ogoh-ogoh akan dibakar sebagai lambang dari pembersihan sifat negatif manusia yang akan dihilangkan dalam Hari Raya Nyepi.
Ngembak Geni
Ngembak Geni dirayakan pada hari kedua bulan kesepuluh dalam kalender Hindu Bali. Perayaan ini menandakan akhir dari proses Catur Brata Penyepian. Ngembak Geni berarti bebas menyalakan api, di mana umat Hindu dapat kembali melaksanakan aktivitas sehari-harinya.
Saat menjalankan Ngembak Geni, doa dan ucapan syukur akan dipanjatkan agar Hyang Widhi Wasa atas berkah yang telah diberikan selepas Catur Brata Penyepian dan permohonan atas kedamaian dan kesucian hati saat tahun baru.
Dalam perayaan Ngembak Geni biasanya akan ada berbagai pertunjukan. Omeg-omedan adalah salah satu pertunjukannya. Ini merupakan tradisi tarik-menarik dan dorong-mendorong yang diramaikan oleh remaja perempuan dan lelaki.
Baca juga: Gerhana Matahari Hibrida: Pengertian hingga Waktu Terjadinya
Itu tadi adalah sejumlah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Hindu sebelum dan sesudah merayakan Hari Raya Nyepi. Tapi, apakah kamu penasaran dengan manfaat dari Nyepi? Yuk, kita lihat apa saja manfaatnya!
Manfaat Hari Raya Nyepi
Ada berbagai manfaat dari mengikuti prosesi perayaan Nyepi, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan.
Waktu untuk Menenangkan Diri
Aturan untuk beristirahat dari aktivitas duniawi dapat dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk melakukan refleksi diri. Dengan waktu yang bisa dialokasikan untuk melakukan introspeksi ini dapat membantu dirimu untuk berkembang menjadi lebih baik.
Berkontribusi pada Alam
Dengan tidak menggunakan kendaraan bermotor dan menyalakan listrik, rupanya upaya ini berhasil menghemat energi dan mengurangi global warming. Selain itu, kamu juga berkontribusi pada kebersihan dari lingkungan dan kelestarian alam.
Baca juga: Imlek 2024: Sejarah, Tradisi, dan Pantangan
Apakah kamu tertarik untuk merayakan Hari Raya Nyepi di Bali? Sepertinya seru ya kalau bisa menyaksikan proses merayakan hari besar ini secara langsung!
Kalau kamu menyukai artikel ini, jangan lupa untuk daftarkan dirimu dengan klik gambar di atas!
Komentar