Hari natal merupakan hari raya yang dirayakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia. Tentunya, hari ini merupakan hari yang dinanti-nanti, dan merupakan pertanda pergantian akhir tahun, karena dirayakan pada tanggal 25 Desember.
Hari natal yang dirayakan secara bersamaan di seluruh dunia pastinya memiliki berbagai macam tradisi yang berbeda juga, bukan? Apa aja, sih, tradisi hari Natal di beberapa bagian dunia? Yuk, simak terus tulisan di bawah ini!
Daftar Isi
1. Natal dengan Ayam KFC di Jepang
Tradisi Natal di Jepang tidak lain dengan memakan ayam goreng dari restoran ayam mendunia, KFC di malam Natal. Awal mulanya, memakan KFC di hari Natal diramaikan dengan adanya iklan KFC pada bulan Desember 1974. Iklan tersebut menunjukkan kilasan memakan ayam Kentucky di saat Natal dengan slogan “Kurisumasu ni wa kentakkii!” atau Kentucky untuk Natal.
Akibat iklan tersebut, sampai hari ini, KFC masih memegang rekor penjualan terbanyak di malam Natal, apakah kamu tau tentang fakta ini? Walaupun, natal bukan hari libur nasional di Jepang, keluarga di negara bunga Sakura ini tetap pergi ke KFC untuk mendapatkan ayam spesial mereka di malam natal.
KFC bahkan menyiapkan ember dengan tema natal untuk merayakan tradisi ini setiap tahunnya. Padahal, KFC bukan berasal dari Jepang, tapi, karena iklan yang dilakukan brand ini bisa menjadi pilihan nomor satu di Jepang di saat Natal, menarik banget, bukan?
Baca juga: Negara Miskin dan Kaya, Mengapa Ada Perbedaan?
2. Makhluk Krampus di Austria
Negara pegunungan seperti Austria punya dongeng turun temurun tentang makhluk seperti iblis yang bernama Krampus. Anak-anak mungkin sudah terbiasa dengan Santa Claus atau Saint Nick, namun, apakah kamu tau tentang Krampus, kaki tangan Santa Claus dengan muka seram dan bertanduk yang jahat?
Krampus dikatakan mengelilingi jalanan untuk mencari anak-anak yang berperilaku buruk. Pada tradisi Austria, St. Nicholas memberikan hadiah kepada anak-anak yang melakukan hal-hal baik, sementara itu, Krampus mengambil anak-anak yang melakukan hal-hal buruk dan membawanya di kantong.
Minggu pertama di bulan Desember, pria muda di Austria berpakaian seperti Krampus (mereka melakukan ini pada hari St. Nicholas) untuk menakut-nakutkan anak-anak kecil. Anak-anak di Austria akan ditanyakan tentang daftar perbuatan baik dan buruk mereka. Anak-anak yang bersikap baik akan dihadiahkan dengan permen, apel, kacang-kacangan, lalu anak-anak yang bersikap buruk akan takut dengan apa yang akan diberikan Krampus di pagi hari Natal.
3. Sapu Penyihir di Norway
Menurut dongeng Norwegia, malam Natal adalah hari ketika roh-roh nakal dan penyihir pergi ke langit untuk tindakan gila-gilaan dan nakal. Penyihir sering kali dipercaya menggunakan sapu sebagai alat transportasi. Sudah menjadi tradisi bagi para keluarga di Norwegia untuk menyembunyikan sapu agar para penyihir tidak bisa mengambilnya dan terbang dengan sapu itu.
Jadi, pada masa-masa Natal orang-orang Norway akan menyembunyikan sapu mereka. Awal mulanya, pada zaman dahulu mereka sudah percaya tentang penyihir yang datang saat Natal untuk mencari sapu. Sampai saat ini banyak orang Norwegia yang menyembunyikan sapu di tempat yang menurut mereka sebagai tempat teraman di rumah mereka. Kalau di Indonesia ada penyihir yang terbang pakai sapu juga enggak, ya?
4. Pohon Natal Anti Mainstream di New Zealand
Apakah pohon natal di seluruh dunia sama? Tentu saja tidak. Pohon Natal di New zealand menggunakan pÅhutukawa. Pohon cantik yang berasal dari New Zealand ini sangatlah menawan dengan bunga-bunga merah cantik yang bermekaran di bulan Desember. PÅhutukawa itu digunakan karena hari Natal tiba ketika sedang musim panas di New Zealand. Mereka kemudian merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga sambil memanggang seafood segar, daging, dan sayuran musiman.
Ferdinand von Hochstetter di 1867 menjelaskan kalau para penduduk asli mendekorasi gereja dan rumah mereka dengan ranting berwarna saat Natal. Sekarang, pÅhutukawa merupakan simbol Natal di New Zealand dan sudah dipasang di kartu natal, dekorasi natal, sampai lagu-lagu natal yang dinyanyikan anak-anak di sekolah dengan campuran bahasa Inggris dan Maori.
Baca juga: 5 Mahakarya Arsitektur Islam Termegah di Dunia
5. La Ribote di Martinique
Di Martinik, negara yang terletak di sebuah pulau Karibia Prancis, setiap tahun menjelang Natal merayakan sebuah tradisi yang biasa dikenal dengan la ribote. La ribote adalah sebuah tradisi yang sudah ada sejak lama, yaitu ketika keluarga mengunjungi tetangga mereka pada hari Natal dan tahun baru untuk membawa makanan-makanan liburan sendiri.
Makanan yang dibawa bermacam-macam seperti ubi, boudin créole (puding ala kreol), pâtés salés (pai asin), dan semur daging babi. Setelah bertukar makanan, mereka menyanyikan lagu Natal bersama di pagi hari dengan menambahkan versi creole di lirik yang tradisional. Seru banget, ya, berbagi makanan bersama sambil nyanyi bareng, kalau kamu mau ikutan, enggak?
6. Laba-laba Natal Pembawa Keberuntungan di Ukraina
Membuat hiasan salju dari kertas untuk menghias pohon natal atau jendela adalah salah satu dekorasi yang sering digunakan. Tapi, apakah kamu pernah mendengar sarang laba-laba sebagai dekorasi pohon natal? Nah, Ukraina menggunakan sarang laba-laba buatan untuk menghias pohon natal yang terbuat dari kertas dan kawat yang biasa disebut pavuchky atau laba-laba kecil.
Ornamen tersebut dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan. Awal mulanya, tradisi ini dilakukan karena sebuah dongeng yang menceritakan wanita miskin yang tidak bisa membeli pohon natal dan juga ornamen-ornamennya. Pagi harinya, wanita itu terbangun untuk menemukan pohon natal yang ditutupi dengan sarang laba-laba yang bersinar dan cantik jika terkena cahaya matahari.
Beberapa versi mengatakan yang membuat sarang laba-laba menjadi cantik itu adalah tidak lain dari matahari, namun, ada juga yang mengatakan itu adalah perbuatan Santa Claus. Oh iya, mereka juga biasanya menambahkan laba-laba palsu untuk tinggal di sarangnya itu sebagai tambahan dekorasi.
7. Father Frost di Rusia
Tradisi natal di Rusia tidak lain dengan kehadiran Father Frost atau Ded Moroz yang merupakan nama lain dari Santa Claus. Father Frost akan membawakan hadiah untuk anak-anak di tanggal 7 Januari. Kenapa di awal tahun dan bukan di akhir tahun? Karena di Rusia merayakan natal di awal tahun dan hanya ada beberapa katolik yang mungkin akan merayakannya di tanggal 25 Desember.
Father Frost selalu ditemani oleh cucunya Snegurochka setiap ia membagikan hadiah untuk anak-anak. Pada hari Natal, anak-anak berpegangan tangan dan membuat lingkaran mengelilingi pohon Natal lalu memanggil Snegurochka atau Ded Moroz. Sesuai dengan tradisi, orang Rusia percaya jika bintang dan lampu-lampu yang menghiasi pohon natal menyala, berarti mereka sedang berada bersama mereka. Kamu tau, enggak? Natal resmi dan liburan tahun baru di Rusia dimulai pada 31 Desember hingga 10 Januari, lho!
Baca juga: Kira-Kira Pekerjaan Apa yang Cocok dengan Capricorn?
Nah, setelah membaca tradisi Natal yang bermacam-macam dari berbagai penjuru dunia tentunya kamu belajar hal baru, bukan? Natal dengan tradisi yang unik membuktikan bahwa eksistensi manusia di muka bumi ini sangatlah bermacam-macam dan juga menandakan betapa besarnya bumi ini untuk menampung banyaknya manusia. Apakah kamu ingin mengunjungi negara-negara di atas untuk merayakan hari Natal? Tenang saja, langsung daftar Edufund. Soal dana biar kami yang tanggung!
Komentar