Tanggal 1 Desember diresmikan menjadi Hari AIDS sedunia yang ditujukan untuk menaikan rasa kesadaran terhadap penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Tahukah kamu bahwa Hari AIDS sedunia merupakan 1 dari 11 kampanye global public health atau dalam Bahasa Indonesia, kesehatan masyarakat global yang diputuskan oleh World Health Organization (WHO), lho!
Pita merah sendiri bisa dibilang sebagai sebuah simbol yang merepresentasikan HIV/ AIDS. Selain itu, pada setiap tanggal 1 Desember seluruh orang di berbagai penjuru dunia saling bersatu untuk mendukung mereka yang terinfeksi HIV dan mengenang kembali mereka yang meninggal karena AIDS.
Uniknya, setiap tahunnya, Hari AIDS sedunia menggunakan tema yang berbeda-beda, dan pada tahun ini temanya adalah Equalize atau yang berarti menyamakan dalam bahasa Indonesia. Menyamakan ini sendiri adalah sebuah dorongan untuk mengatasi ketidaksetaraan yang menghambat kemajuan dalam mengakhiri AIDS. Wah ternyata tema tahun ini sangat menginspirasi, ya, teman-teman?
Jadi, kita bisa simpulkan bahwa Hari AIDS sedunia merupakan hari internasional yang harus dinantikan karena menjadi alat untuk meningkatkan kesadaran akan bahayanya HIV/ AIDS. Nah, sebelum kita membahas lebih lanjut, mungkin banyak dari kamu yang belum bisa membedakan apa itu HIV dan AIDS. Oleh karena itu, penjelasan di bawah ini akan membantu kamu untuk mengetahui apa, sih, perbedaan dari keduanya?
Baca juga: Hari Guru 2023: Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar
Daftar Isi
Apa Itu AIDS dan Bagaimana Hubungannya dengan HIV?
HIV atau (Human Immunodeficiency Virus) adalah sebuah virus yang menyerang sistem imun tubuh. HIV menyerang sel-sel yang yang membantu tubuh untuk melawan infeksi, yang membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi. Ketika HIV tidak segera diobati, akan menjalar menjadi penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).
Jadi, secara singkatnya, HIV menyebabkan penyakit AIDS. AIDS merupakan tahapan akhir dari infeksi HIV yang terjadi ketika sistem imun tubuh rusak karena virus. Lalu, untuk kata AIDS sendiri digunakan untuk menyebut sejumlah infeksi dan penyakit yang memiliki potensi untuk mengancam jiwa yang terjadi ketika sistem kekebalan rusak oleh virus HIV.
Nah, untuk AIDS sendiri tidak bisa ditularkan melalui satu orang ke orang yang lainnya, namun sebaliknya untuk virus HIV yang dapat menular. Kemudian, tubuh manusia tidak bisa menyingkirkan HIV dan sampai sekarang belum ada pengobatan untuk menyembuhkan HIV. Jadi, jika kamu memiliki HIV, kamu akan memilikinya selama kamu hidup alias sepanjang hidupmu.
Baca juga: Hari Pahlawan: Sejarah dan Makna 10 November
Pita Merah dan AIDS di Hari AIDS Sedunia
Pita merah adalah sebuah simbol universal yang melambangkan kesadaran dan dukungan untuk mereka yang hidup dengan HIV. Menggunakan pita merah tergolong sebagai tujuan yang bagus untuk meningkatkan kesadaran selama peringatan hari AIDS sedunia.
Pita merah sendiri mulai dikenal oleh masyarakat pada tahun 1991, sepuluh tahun setelah munculnya HIV. Semua itu bermulai ketika 12 seniman berkumpul di New York East Village, untuk mendiskusikan proyek mereka yang bernama Visual Aids, sebuah organisasi seni New York tentang HIV. Setelah mereka bertemu, mereka merencanakan simbol yang sampai sekarang dikenal oleh semua orang yaitu, pita merah yang digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan untuk mereka yang terkena HIV.
Pada saat itu, HIV mempunyai stigma tersendiri. Menurut KBBI, Stigma berarti ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya. Penderitaan dari sebagian besar komunitas yang terkena HIV tetap tersembunyi. Oleh karena itu, para seniman menginginkan untuk membuat sebuah ekspresi haru untuk mereka yang terkena HIV.
Pita merah sendiri mengambil inspirasi dari pita kuning yang diikat di pohon untuk menunjukkan dukungan untuk tentara Amerika Serikat yang berperang di Perang Gulf. Ditambah lagi, mereka memutuskan bahwa lingkaran pita itu elegan dan mudah untuk dibuat dan ditiru. Pada akhirnya, para senimqn memutuskan untuk memilih warna merah karena kegagahannya dan identik dengan semangat, hati, dan juga cinta.
Baca juga: Sumpah Pemuda: Pengertian, Sejarah, Isi, Makna, dan Nilai
Sejarah AIDS, Sebelum Hari AIDS Sedunia
Tahukah kamu, bahwa infeksi HIV terhadap manusia berasal dari sebuah tipe simpanse di Afrika Tengah. Penelitian menunjukkan bahwa HIV bisa berasal dari simpanse ke manusia pada sekiranya di akhir tahun 1800. Versi simpanse dari virus ini disebut dengan Simian Immunodeficiency Virus.
Kemungkinan tersebar virus ini berasal dari manusia yang memburu para simpanse untuk dagingnya dan mendapatkan kontak dengan darah mereka yang sudah terinfeksi. Beberapa dekade terakhir, HIV mulai bertebaran di Afrika dan nantinya ke berbagai penjuru dunia. Virus ini mulai tersebar di Amerika Serikat sejak pertengahan hingga akhir 1970-an.
Baca juga: Hari Batik Nasional: Batik Bangkit, Indonesia Jaya!
Negara dengan Jumlah Kasus AIDS terbanyak
Pembahasan selanjutnya akan membahas negara dengan jumlah kasus AIDS terbanyak. Negara apa aja, sih? Yuk, simak lebih lanjut!
Menurut World Population Review, berikut adalah data negara yang memiliki jumlah kasus AIDS terbanyak yang dihitung pada tahun 2020:
- South Africa — 7,800,000 jiwa
- India — 2,300,000 jiwa
- Mozambique — 2,100,000 jiwa
- Tanzania — 1,700,000 jiwa
- Nigeria — 1,700,000 jiwa
- Zambia — 1,500,000 jiwa
- Uganda — 1,400,000 jiwa
- Kenya — 1,400,000 jiwa
- Zimbabwe — 1,300,000 jiwa
- Russia — 1,000,000 jiwa
Baca juga: Pengertian Maulid Nabi Muhammad SAW: Sejarah dan Perayaan
AIDS di Indonesia
UNAIDS, (Joint United Nations Programme on HIV and AIDS) mengatakan bahwa HIV/ AIDS di Indonesia merupakan salah satu epidemik yang dengan cepat berkembang di Asia. Kemudian pada tahun 2007, Indonesia menduduki peringkat ke-99 di prevalence rate (sebuah frekuensi penyakit lama dan baru yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat/wilayah/negara pada waktu tertentu).
Sedikitnya pengertian akan simptom penyakit ini dan juga stigma yang menempel, hanya 5-10% dari korban HIV/ AIDS berhasil dilaporkan dan diberikan pengobatan. Menurut sensus yang dilakukan pada tahun 2019, ada sekitar 640.443 orang di Indonesia yang hidup dengan HIV.
Mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa HIV di Indonesia ditangani oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), namun tidak hanya itu, KPA dibantu oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan memiliki Strategi Penanggulangan AIDS Nasional untuk wilayah Indonesia.
Daerah dengan kasus tertinggi adalah Papua, Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, dan Riau. Jakarta merupakan rumah dari kasus HIV tertinggi di Indonesia. Terdapat 34 provinsi di Indonesia dengan 2 provinsi merepresentasikan lebih dari seperempat (28%) dari total nasional orang yang hidup dengan HIV, yaitu DKI Jakarta dan Papua.
Ternyata jumlah kasus HIV di Indonesia banyak juga, ya, teman-teman? Membaca tulisan di atas, kamu bisa lebih tahu mengenai HIV/ AIDS dan bisa menjadi membantu menyebar kebaikan dengan sesama. HIV/ AIDS seharusnya tidak diberikan stigma, oleh karena itu ada baiknya kita untuk saling peduli dan membantu meningkatkan kesadaran bagi mereka yang terkena HIV/ AIDS. Bantuanmu sangatlah berarti untuk mereka, sebagaimana semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Eka! Berbeda-beda tetapi tetap satu!
Komentar