Agama Islam mulai menyebar di Jazirah Arab pada abad ke-7 Masehi. Berdirinya bangunan-bangunan arsitektur Islam menandai keberadaan Islam di suatu negara. Arsitektur Islam dapat ditemukan terutama di negara-negara Arab dan negara-negara mayoritas muslim di seluruh dunia, serta di negara-negara Eropa dengan sejarah Arab atau Islam, seperti Spanyol dan Portugal.
Bangunan yang paling sering dikaitkan dengan arsitektur Islam adalah masjid, makam, pemandian, madrasah, dan juga benteng pertahanan. Ternyata, gaya arsitektur Romawi, Bizantium, dan Persia mempengaruhi arsitektur Islam awal, lho! Ketika arsitektur Islam menyebar dari Timur Tengah ke seluruh dunia, khususnya ke Asia, arsitektur dari Tiongkok dan Mughal ternyata juga memberi pengaruh.
Identik dengan kubah, pilar, ukiran-ukiran, kaligrafi, dan mozaik, menambah keistimewaan bangunan-bangunan tersebut. Pada kesempatan kali ini, akan membahas 5 mahakarya arsitektur Islam yang pernah dibangun dan tersebar di seluruh dunia. Seperti apa bangunan Islam termegah ini? Simak terus bacaan berikut, ya!
Daftar Isi
1. The Alhambra, Granada, Spanyol
Di sebuah bukit yang menghadap ke kota Granada di Spanyol berdiri Alhambra, sebuah istana yang dibangun oleh para pangeran dari dinasti muslim Nasrid (1238 – 1492). Sepotong arsitektur Islam yang luar biasa ini awalnya dibangun pada abad ke-9. Struktur saat ini berasal dari abad ke-13 dan ke-14 yang pada saat itu berfungsi sebagai tempat tinggal raja Moor dari dinasti Nasrid.
Nama Alhambra berasal dari frasa bahasa Arab Al-Qala’a Al-Hamra yang berarti kastil merah, karena warna kemerahan pada dinding luarnya. Beberapa bagian istana telah dihancurkan menyisakan tiga bagian, yakni benteng (Alcazaba atau al-Qasbah) yang terletak di ujung barat bukit, tempat tinggal pangeran di bagian timur, dan paviliun serta taman yang dikenal sebagai Generalife.
Halaman dan kamar-kamar Alhambra didekorasi dengan indah dengan ubin berwarna, semen berukir, kayu berukir, dan kaligrafi. Beberapa fitur ornamen yang paling luar biasa adalah desain stalaktit geometris yang diukir dengan rumit atau pola berulang dalam arsitektur Islam yang disebut muqarnas dalam bahasa Arab, muqarnas menghiasi aula yang mengelilingi Court of the Lions.
Baca juga: Hari Anti Korupsi: Kupas Tuntas Sejarah Korupsi yang Menghancurkan Kerajaan, Negara, dan Perusahaan
2. Masjed-e JÄmé, Isfahan, Iran
Terletak di pusat bersejarah Isfahan, sebuah kota yang penuh dengan kekayaan arsitektur, terdapat Masjed-e JÄmé (Masjid Jumat) yang luas. Masjid tersebut telah berdiri sejak abad ke-8, tetapi, elemen tertua dari struktur saat ini adalah dua kubah yang dibangun pada masa dinasti Seljuk, yang memerintah sebagian Iran pada abad ke-11.
Kompleks dengan luas lebih dari 20.000 meter persegi ini juga merupakan bangunan Islam pertama yang mengadaptasi tata letak empat halaman istana Sassanid dengan arsitektur religius Islam. Kubah berusuk bercangkang ganda yang ada pada masjid ini mewakili inovasi arsitektur yang menginspirasi masjid-masjid yang ada di Iran. Menarik, bukan?
3. The Dome of the Rock, Yerusalem
Di areal Masjidil Aqsa di Yerusalem berdiri dengan megah The Dome of the Rock, sebuah monumen Islam tertua yang masih ada. Monumen ini juga sangat terkenal karena menjadi saksi bisu peristiwa Isra’ Mi’raj. Masjid yang terletak di Kota Lama Yerusalem ini menjadi kiblat pertama bagi umat Islam.
Monumen ini dibangun oleh khalifah Umayyah Ê¿Abd al-Malik ibn MarwÄn pada akhir abad ke-7 Masehi, sekitar 55 tahun setelah penaklukan Arab atas Yerusalem. Dilengkapi dengan desain ornamen yang berakar pada tradisi arsitektur Bizantium, monumen ini juga menampilkan ciri-ciri yang nantinya akan dikaitkan dengan gaya arsitektur khas Islam.
Strukturnya terdiri dari kubah kayu berlapis emas. Batu di atas kubah masjid ini diakui sebagai batu yang dipijak Nabi Muhammad SAW sesaat sebelum melanjutkan perjalanan ke langit atau yang kita kenal dengan peristiwa Isra’ Mi’raj. Kini batu itu disebut sebagai Dome of Rock (Kubah Batu).
4. Great Mosque of Samarra, Irak
Ketika Masjid Agung Samarra dibangun oleh khalifah Abbasiyah Al-Mutawakkil yang memerintah dari tahun 847-861 atau sekitar tahun 850 M, masjid ini adalah masjid terbesar di dunia, dengan total luas yang hampir mencapai 42 hektar! Wah, hampir setengah dari luas Monumen Nasional, lho! Masjid ini dibangun dari batu bata yang dipanggang, dengan interior yang dihiasi kaca biru.
Sebagian besar bangunan dihancurkan selama invasi Mongol yang dipimpin oleh Hulagu pada tahun 1258, tetapi salah satu fitur yang paling menarik yaitu sebuah menara setinggi 52 meter, justru selamat.
Menara pada masjid ini dibangun dalam bentuk kerucut, dibungkus dengan jalan spiral yang mengarah ke atas. Masih simpang siur mengenai alasan mengapa pembangun memilih bentuk kerucut, beberapa sumber mencatat bahwa bentuknya sedikit menyerupai ziggurat kuno.
5. The Citadel of Aleppo, Suriah
Beberapa karya arsitektur paling mengesankan lainnya di Timur Tengah adalah benteng abad pertengahan di kota-kota seperti Kairo, Damaskus, dan Irbil. Salah satu contoh arsitektur militer Islam terbaik yang tersisa adalah benteng yang berdiri di atas bukit di tengah kota Aleppo, Suriah.
Benteng Aleppo adalah mahakarya arsitektur benteng Islam abad pertengahan. Benteng yang berbentuk bulat telur, membuat pertahanan yang mampu menutupi area dengan luas sekitar tujuh hektar. Di dalam tembok benteng terdapat tempat tinggal, kamar untuk menyimpan perbekalan, sumur, masjid, dan instalasi pertahanan.
Bagian yang paling mengesankan dari kompleks ini adalah blok pintu masuk yang sangat besar, dibangun sekitar tahun 1213. Sebuah jembatan batu curam yang bertumpu pada tujuh lengkungan mengarah melintasi parit yang saat ini sudah kering, dilengkapi kedua gerbang yang menjulang tinggi, yakni Gerbang Ular dan Gerbang Singa. Gerbang-gerbang ini dirancang untuk menyergap musuh mana pun yang mau mendekat.
Demikianlah 5 mahakarya arsitektur Islam termegah yang pernah dibangun oleh umat manusia. Dari kelima bangunan di atas mana yang paling ingin kamu kunjungi, EduFriends? Selain di dunia, Indonesia juga mempunyai bangunan arsitektur islam yang sudah ada sejak awal masuk Islam ke Indonesia, lho! Simak bacaan berikut ini, ya!
Baca juga: Kenapa Surabaya Disebut Kota Pahlawan?
1. Masjid Agung Demak
Masjid ini merupakan bangunan kuno peninggalan kerajaan Islam terbesar di Indonesia, yaitu Kerajaan Demak. Nyatanya, masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia, lho! Seperti namanya, masjid ini terletak di Demak, Jawa Tengah dan dibangun oleh Raden Patah dari kerajaan Demak yang dibantu oleh para walisongo.
Arsitektur masjid ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu induk dan juga serambi. Bagian induk terdapat 4 tiang yang disebut saka guru. Atap dari masjid ini disebut saka majapahit dan berbentuk limas. Uniknya, dalam komplek masjid terdapat makam-makam raja kesultanan Demak. Masjid Agung Demak juga mendapat nominasi untuk menjadi Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1955, lho!
2. Masjid Baiturrahman
Masjid yang memiliki kapasitas sebanyak 30.000 ini terletak di pusat kota Aceh yang merupakan landmark dari Kota Aceh. Awalnya masjid ini dibangun pada tahun 1612 pada saat pemerintahan Sultan Iskandar Muda, namun, banyak juga orang yang berspekulasi bahwa masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Alaidin Mahmudsyah pada tahun 1292.
Tahukah kamu, masjid ini dibangun kembali oleh Belanda sebagai rasa permintaan maaf kepada rakyat Aceh, lho! Setelah selesai dibangun, banyak rakyat Aceh yang enggak mau beribadah di masjid ini karena baru dibangun oleh orang Belanda. Saat ini hal itu sudah terbalik, karena, masjid ini merupakan kebangaan rakyat Aceh!
Masjid Baiturrahman ini ternyata selamat ketika terjadi Gempa dan Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 silam! Walaupun mengalami kerusakan di beberapa bagian, masjid ini digunakan sebagai tempat penampungan untuk orang-orang yang mendapat imbas dari tsunami saat itu.
Interior dalam masjid dilengkapi dengan pilar dan dinding berelief, tangga bermarmer, dan juga lantai yang datang dari Tiongkok. Batu-batu yang dipasang berasal dari Belanda dan jendela kaca diimpor dari Belgia. Setelah selesai pembangunan, masjid ini sangatlah berbeda dengan masjid lain yang ada di Aceh karena arsitektur yang ke barat-baratan.
3. Sigi Lamo atau Masjid Agung Kesultanan Ternate
Sigi Lamo merupakan sebuah masjid yang dibangun pada tahun 1679, pada masa Kesultanan Ternate, tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Hamzah. Masjid ini terletak di Kecamatan Ternate Tengah, Maluku. Di belakang masjid ini ternyata terdapat kompleks yang berisikan makam para sultan yang memerintah dari abad ke 18 hingga 20.
Masjid ini masih berada dalam kawasan kesultanan Ternate, lebih tepatnya di komplek istana. Arsitektur masjid ini terdiri dari satu ruang utama dan beratap susun tujuh yang menghadap ke arah timur. Masjid ini juga dikelilingi oleh tembok dengan pagar gapura beratap gua susun.
Walaupun masih berada di dalam kawasan istana, letaknya dengan dengan istana berjauhan, ini yang menjadi perbedaan dengan masjid-masjid di pulau Jawa. Walaupun tata letak yang berbeda dengan Jawa, ternyata masjid ini tetap terdapat pengaruh jawa dengan tiang-tiang penyangga yang disebut saka guru. Sama dengan sebutan di Masjid Agung Demak.
Baca juga: Negara Miskin dan Kaya, Mengapa Ada Perbedaan?
Mungkin arsitektur peninggalan Islam di Indonesia tidak semegah arsitektur Islam di dunia lainnya, namun hal ini menunjukkan karakter Indonesia yang unik dan tidak berubah. Indonesia yang kaya dengan adat dan budaya menjadi pengaruh terbesar dengan arsitektur zaman dahulu. Jadi, berbanggalah menjadi warga Indonesia yang kaya akan budaya dan ingat terus semboyan negara kita, Bhineka Tunggal Ika.
Komentar