Siapa bilang investasi cuma untuk beli rumah, tabungan masa tua, dan tabungan pendidikan tinggi? Nyatanya, dengan strategi investasi yang tepat dan cermat, kamu juga bisa mewujudkan kesenangan-kesenangan kecil, lho! Gak perlu lagi berlindung dibalik kalimat self-reward untuk belanja hal-hal kecil yang kamu gemari, seperti halnya belanja kopi harian yang bisa kamu dapatkan secara gratis!
Sejatinya, investasi itu gak susah kok, Edufriends. Melalui artikel ini, kita akan hitung-hitungan secara realistis untuk mencapai strategi investasi impianmu. Jika kamu berhasil mengikuti strateginya, dijamin kamu gak perlu lagi bayar Rp55.000 untuk secangkir kopi tiap harinya.

Daftar Isi
Tentukan Tujuan Investasimu
Langkah paling awal yang dapat kamu lakukan sebelum memulai investasimu adalah menentukan tujuan. Tujuan investasi memudahkanmu untuk terus konsisten dan tegas pada diri sendiri saat berinvestasi. Anggaplah dirimu ingin berinvestasi supaya kamu gak perlu lagi bayar uang untuk beli kopi harian, maka tujuan itu yang akan membantumu untuk terus rajin menabung dalam bentuk investasi.

Dilansir dari Merdeka.com, SEVP Wealth Management BNI, Steven Suryana mengatakan tantangan investasi untuk gen Z saat ini adalah kebiasaan serba instan yang sering dirasakan oleh gen Z, termasuk dalam berinvestasi. Selain itu, hal fundamental yang harus diketahui oleh gen Z sebelum berinvestasi adalah mengetahui apa itu investasi, tujuan, serta risiko dan keuntungannya.
Bijak berinvestasi sangat diperlukan demi menghindari kerugian besar nantinya. Banyak gen Z yang merasakan fear of missing out (FOMO) saat memulai investasi pertamanya yang berujung pada kerugian besar. Menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek juga termasuk dalam bijak berinvestasi, sehingga kamu dapat mengukur kemampuanmu dan menentukan target yang kamu ingin capai, Edufriends!
Hitung Kemampuan Finansial Secara Cermat, Jangan Asal Investasi!
Sebelum kamu keasyikan ngejar cuan dari investasi, pastikan kamu gak lagi lari dari kenyataan finansial yang bisa kamu atur dengan strategi investasi. Banyak orang tergiur dengan cerita sukses investasi dan langsung ikut-ikutan beli instrumen keuangan tanpa persiapan. Padahal, langkah paling pertama yang harus kamu lakukan sebelum mulai investasi adalah menghitung kemampuan finansial secara cermat.
Menghitung kemampuan finansial dapat dimulai dengan mengetahui penghasilanmu tiap bulannya dan pengeluaran tetapmu yang harus kamu bayarkan di tiap bulannya. Hal ini bertujuan supaya kamu tahu apakah keadaan finansialmu sudah sehat atau belum. Mengapa ini penting? Karena investasi bukan jalan pintas untuk kaya, apa lagi kalau kamu belum tahu pasti berapa penghasilan dan pengeluaran tetapmu setiap bulan. Kalau kamu masih sering ‘boncos’ di akhir bulan, belum punya dana darurat, atau malah masih menumpuk cicilan, investasi bisa jadi keputusan yang keliru dan berisiko.
Menghitung kemampuan finansial bisa dimulai dengan langkah sederhana: catat semua sumber penghasilan tetapmu dan rinci seluruh pengeluaran wajib setiap bulannya. Dari situ, kamu bisa lihat apakah kamu punya sisa dana (surplus), pas-pasan, atau malah defisit. Dengan begitu, kamu bisa menilai apakah keuanganmu sudah cukup stabil untuk mulai berinvestasi atau justru masih perlu pembenahan.
Pilih Instrumen Investasi yang Sesuai
Memilih instrumen investasi yang tepat itu ibarat memilih kendaraan buat perjalanan jauh, harus sesuai tujuan dan kondisi. Kalau kamu baru mulai, jangan langsung lompat ke instrumen yang berisiko tinggi. Kenali dulu jenis-jenis investasi dan profil risikomu, apakah kamu tipe konservatif (main aman), moderat (berani tapi hati-hati), atau agresif (siap ambil risiko demi potensi cuan lebih besar)?
Buat kamu yang baru belajar investasi, reksa dana pasar uang adalah pilihan yang pas. Risiko rendah, hasil lebih tinggi dari tabungan biasa, dan cairnya cepat. Kalau sudah lebih percaya diri, kamu bisa naik kelas ke reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana campuran, yang cocok buat tujuan keuangan jangka menengah seperti liburan besar atau DP rumah.

Kalau tujuanmu jangka panjang dan kamu siap dengan fluktuasi nilai, saham blue chip bisa jadi pilihan menarik. Saham seperti BBRI, TLKM, atau UNVR punya fundamental kuat dan sering bagi dividen. Atau kamu juga bisa coba emas digital, yang cocok buat proteksi nilai aset di tengah inflasi. Kuncinya adalah diversifikasi, jangan taruh semua uang di satu keranjang.
Terakhir, pastikan kamu investasi lewat platform resmi yang diawasi OJK. Selain lebih aman, platform-platform ini biasanya juga punya fitur edukatif yang bantu kamu belajar sambil jalan. Jadi, selain nabung cuan, kamu juga nabung ilmu!
Mulai Investasi dari Rp50.000 Saja
Semakin berkembangnya zaman, semakin beragam pilihan investasi yang bisa kamu lakukan, Edufriends. Kamu bisa memulai investasi hanya dengan Rp50.000, bahkan di platform yang memungkinkan menawarkan investasi hanya dari Rp10.000!
Dengan modal kecil seperti ini, kamu bisa mulai belajar membangun portofolio, mengenal berbagai instrumen, dan memahami cara kerja investasi tanpa takut kehilangan banyak. Ini cocok banget buat kamu yang masih pemula dan ingin membangun kebiasaan finansial yang sehat sejak dini. Ingat, investasi bukan soal seberapa besar kamu mulai, tapi seberapa konsisten kamu menjalaninya.

Mulai dari kecil bukan berarti kecil hasilnya. Dengan strategi investasi yang tepat dan konsistensi, modal puluhan ribu bisa berkembang jadi ratusan ribu, bahkan jutaan dalam beberapa tahun. Ingat, yang penting bukan seberapa besar kamu mulai, tapi seberapa sering dan sabar kamu bertahan.
Baca juga: Investasi untuk Pengusaha: Jenis-jenis hingga Contoh Sukses
Pantau dan Evaluasi Berkala
Setelah kamu melakukan semuanya, hal selanjutnya yang wajib kamu lakukan adalah memantau dan mengevaluasi portofoliomu secara berkala. Investasi bukan soal “tanam lalu tinggal.” Untuk hasil maksimal, kamu perlu rutin memantau kinerja portofolio dan mengevaluasi apakah strategi investasimu masih sesuai dengan tujuan awal. Misalnya, apakah imbal hasil masih sejalan dengan ekspektasi? Apakah instrumen yang kamu pilih masih relevan dengan kondisi pasar saat ini?
Evaluasi juga penting ketika ada perubahan dalam kondisi pribadi, seperti penghasilan naik, kebutuhan bertambah, atau tujuan baru muncul. Di momen seperti itu, kamu mungkin perlu menambah alokasi investasi, mengubah instrumen, atau bahkan menarik dana sebagian. Dengan evaluasi berkala, kamu tetap bisa mengarahkan investasi ke jalur yang tepat.
Idealnya, lakukan review setiap 3-6 bulan sekali. Gunakan aplikasi keuangan atau catatan pribadi untuk bantu kamu melacak performa dan mempermudah pengambilan keputusan. Dengan begitu, kamu nggak cuma “investor musiman”, tapi jadi investor yang sadar arah dan siap mencapai tujuan, termasuk ngopi gratis tiap hari dari cuan investasi!
Strategi Ngopi Rp55 Ribu Gratis Tiap Hari
Kamu suka ngopi tiap hari dan pengen tetap nikmatin itu tanpa merasa bersalah soal pengeluaran? Yuk, ubah cara pandangnya, yaitu bukan berhenti ngopi, tapi cari cara biar ngopimu dibayarin oleh hasil investasi!
Misalnya, harga segelas kopi favoritmu Rp55.000. Kalau dikalikan 30 hari, kamu butuh Rp1.650.000 per bulan, atau sekitar Rp19.800.000 per tahun. Nah, itu artinya kamu perlu membangun portofolio investasi yang bisa menghasilkan passive income Rp19.800.000 per tahun. Kira-kira, seperti apa bentuk investasinya?
1. Reksa Dana Pendapatan Tetap/Obligasi
Kalau kamu cari instrumen dengan risiko yang lebih rendah dari saham, reksa dana pendapatan tetap atau obligasi bisa jadi pilihan. Dengan estimasi imbal hasil tahunan sekitar 7%, kamu butuh modal awal sekitar:
Rp19.800.000 ÷ 0,07 = ~Rp283.000.000
Cocok buat kamu yang ingin stabilitas dan tetap punya peluang cuan rutin.
2. Saham Dividen
Saham-saham blue chip yang rutin membagikan dividen rata-rata memberikan yield sekitar 8% per tahun. Maka untuk mencapai target ngopi gratis, kamu butuh modal sekitar:
Rp19.800.000 ÷ 0,08 = ~Rp248.000.000
Ini cocok untuk investor dengan profil risiko moderat hingga agresif, yang siap menghadapi fluktuasi harga saham tapi tetap dapat cuan dari dividen. Pastikan kamu paham risikonya dan pilih platform yang punya track record baik serta peminjam yang kredibel.
Dengan strategi investasi yang pas, kopi harianmu bisa “dibayarin” dari cuan, bukan dari gaji! Edufund punya solusi pembiayaan dan produk investasi yang bisa kamu sesuaikan dengan tujuanmu.
Mulai investasi dari hal kecil yang bisa membawamu ke tempat lebih tinggi, seperti pendidikan. Edufund bisa membantu kamu yang ingin menginvestasikan pendidikan sebagai pilihan masa depanmu atau keluarga.
Artikelnya sangat informatif dan membantu, buat kami si para Gen Z ini
Tulisan ini sangat informatif dan bermanfaat sekali