Tiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Kejadian pada 10 November 1945 lalu merupakan alasan mengapa tanggal ini dideklarasikan sebagai Hari Pahlawan. Tak hanya penetapan tanggal, melainkan sebuah kota turut disebut sebagai Kota Pahlawan, yaitu Surabaya.
Pada tanggal 10 November 1950, Presiden ke-1 Indonesia, Ir. Soekarno menyematkan Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Mengingat kejadian heroik yang berlangsung di ibu kota Jawa Timur itu sendiri. Bahkan, negara-negara lain sempat segan pada Surabaya pada masanya.
Tak hanya itu, turut dibangun pula sebuah Tugu Pahlawan yang menjadi ikon Kota Surabaya. Hal ini merupakan bukti bahwa Surabaya merupakan Kota Pahlawan.
Memangnya, apa yang sebenarnya terjadi hingga Surabaya disebut Kota Pahlawan? Simak terus uraian berikut ini untuk mengetahuinya!
Baca juga: TXT, Grup Vokal yang Beranggotakan 5 Pria Cerdas dan Berbakat!
Daftar Isi
1. Perang Berdarah di Kota Pahlawan
Perang terjadi di kota mana saja pada saat masa penjajahan, namun perang yang terjadi di Surabaya berbeda dari kota-kota lain. Pada saat revolusi kemerdekaan, ribuan rakyat Surabaya melawan tentara penjajah demi mempertahankan kemerdekaan.
Ady Setyawan, seorang pegiat sejarah asal Surabaya menambahkan, bahwa julukan Kota Pahlawan disematkan karena ada peristiwa berdarah. Bahkan, pertempuran ini mengalahkan pertempuran lain saat periode perang revolusi kemerdekaan (1945-1949), jika dilihat dari skalanya.
Buktinya saja, 16 ribu warga gugur dalam perang. Hal tersebut tak bisa dipungkiri, 120 ribu warga Surabaya terpaksa harus melawan 30 ribu pasukan Inggris yang mempunyai alat perang modern di darat, laut, dan udara.
“Rakyat yang gugur adalah pahlawan sesungguhnyaâ€
-Bung Tomo
Perang ini dapat terjadi karena banyaknya negara di barat nggak mengakui kemerdekaan Indonesia secara sah, sehingga terjadilah pertempuran Arek Suroboyo dengan bangsa asing.
Baca juga: Rekomendasi Laptop Gaming Terbaik di 2022!
2. Warga Kota Pahlawan Menggunakan Bambu Runcing Beracun
Hal menakjubkan terjadi di Kota Pahlawan, bahkan mustahil menang jika dipikir menggunakan logika. Namun, kenyataannya, warga Surabaya berhasil memukul mundur tentara Inggris.
Saat perang terjadi, warga Surabaya hanya menggunakan bambu runcing yang dilumuri oleh racun, sedangkan tentara Inggris menggunakan alat perang yang sangat memadai pada zamannya. Tak hanya itu, mereka pun memiliki persiapan dan strategi yang matang, nggak seperti warga Surabaya.
Baca juga: Instagramable! Ini Rekomendasi 5 Tempat Nongkrong di Jakarta
3. Asal-usul Nama Surabaya
Nama Kota Surabaya berasal dari kata Sura dan Baya. Mundur jauh ke zaman pertarungan antara Raden Wijaya dengan Pasukan Tartar, yaitu milik Kublai Khan, cucu dari Genghis Khan.
Niat awal dari Pasukan Tartar adalah ingin menaklukkan Nusantara. Mereka masuk lewat Ujung Galuh, sebuah dermaga di Surabaya. Tak tanggung-tanggung, Pasukan Tartar datang dengan membawa seribu kapal dan ratusan ribu prajurit. Namun, berkat kepemimpinan Raden Wijaya yang membuat strategi perang, Arek Suroboyo berhasil memukul mundur Pasukan Tartar. Bahkan, mereka terpaksa pulang hanya dengan membawa 10 kapal.
Strategi yang dibuat oleh Raden Wijaya terbagi menjadi dua, yaitu memfokuskan di darat dan laut. Wilayah darat disebut sebagai Baya, sedangkan wilayah laut disebut Sura. Itulah asal-usul nama Surabaya, yang saat ini memiliki ikon Hiu dan Buaya, terjemahan Bahasa Jawa dari Sura dan Baya.
Baca juga: Jadi Mahasiswi S3 Termuda ITB, Maya Nabila Jadi Inspirasi!
4. Banyaknya Bangunan Bersejarah di Kota Pahlawan
Mengingat julukannya, Surabaya dipenuhi oleh bangunan bersejarah. Mulai dari Tugu Sura dan Baya, Tugu Pahlawan, Museum WR Supratman, Benteng Kedung Cowek, dan masih banyak lagi.
Nah, Edufriends wajib banget untuk mengunjungi tempat bersejarah yang terakhir disebutkan, yaitu Benteng Kedung Cowek.
Memangnya, ada kejadian apa, sih, di sana?
Benteng Kedung Cowek yang berlokasi di Kedung Cowek, Bulak, Kota Surabaya merupakan saksi bisu dari perjuangan warga Surabaya. Banyak sisa lubang tembakan di dinding benteng dengan kisah-kisah pilu lainnya.
Bangunan ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Benteng yang dekat dengan Jembatan Suramadu dan Pantai Kenjeran merupakan pertahanan militer yang dibangun Belanda saat pertempurannya dengan Jepang.
Naas, seperti yang diketahui, Belanda kalah. Tak perlu menunggu lama, Jepang mengambil alih benteng ini. Akan tetapi, terjadi perang berikutnya, yaitu Jepang dengan Sekutu NICA. Negeri Sakura ini harus terpaksa mundur dan merelakan benteng ini. Pada akhirnya, benteng ini diduduki oleh Indonesia.
Benteng Kedung Cowek digunakan oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Pasukan Sriwijaya sebagai pertahanan. Saat 10 November, TKR dan Pasukan Sriwijaya menyerang sekutu NICA melalui benteng ini. Mereka melawan para musuh menggunakan senjata meriam bekas peninggalan tentara Belanda dan Jepang.
Kejadian heroik di benteng ini menimbulkan banyak kisah pilu. Para pejuang di Indonesia tewas di benteng ini. Sekitar 200 tentara Indonesia gugur saat perang di sana.
Yuk, Datang ke Surabaya!
Begitu bersejarah benteng ini. Jika kamu ingin mengunjungi Surabaya, jangan lupa untuk mampir ke sana untuk menyaksikannya. Bahkan, banyak ilmu sejarah lainnya yang bisa kamu dapatkan di sana. Nggak ada salahnya, ‘kan?
Tuntutlah ilmu di mana pun dan kapan pun. Tanpa alasan, bahkan karena kondisi finansial. Nah, jika kamu butuh dana untuk mengunjungi kota bersejarah tersebut, kami siap membantu. EduCash oleh Edufund siap untuk membantumu mengunjungi kota tersebut dan belajar banyak sejarah di sana. Yuk, ajukan pendanaanmu dengan klik gambar di bawah ini!
Kedatangannya kamu ke bangunan-bangunan bersejarah merupakan salah satu bentuk menghargai jasa para pahlawan juga, lho. Maka dari itu, jangan ragu lagi untuk datang ke sana.
Sekarang, kamu sudah mengetahui alasan mengapa Surabaya mendapat julukan sebagai Kota Pahlawan. Juga, ada banyak monumen bersejarah yang ditawarkan Kota Surabaya. Tertarik ingin mengunjunginya? Atau, ada Warga Surabaya di sini? Tulis di kolom komentar, yuk!
Komentar