Film Jumbo Meroket! Animasi Lokal Pertama yang Menembus Angka 10 Juta Penonton

Cover Blog Ilustrasi 25 01

Industri perfilman Indonesia sedang bersuka cita atas keberhasilan film animasi lokal Jumbo yang berhasil menembus 10 juta penonton. Selama 63 hari sejak penayangan perdana pada 31 Maret 2025, Jumbo telah mencatat jumlah penonton mencapai 10.089.160 orang. Prestasi ini melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh KKN di Desa Penari dengan 10.061.033 penonton. Rekor tersebut berhasil mencatatkan Jumbo sebagai film terlaris sepanjang masa di Indonesia.

Potongan gambar film jumbo yang menampilkan empat karakter jumbo
Foto oleh My Dirt Sheet

Film Jumbo juga berhasil mengorbitkan beberapa pemeran layar lebar muda sebagai pengisi suara karakter film Jumbo. Aktor dan aktris muda seperti Prince Poetiray, Yusuf Ozkan, Graciella Abigail, Quinn Salman, dan Muhammad Adhiyat. 

Proses produksi yang berlangsung selama lima tahun akhirnya terbayar lunas dengan pencapaian gemilang ini. Seperti dilansir pernyataannya oleh Kompas.com, sutradara dan penulis Jumbo, Ryan Adriandhy, mengungkapkan rasa syukurnya. Ryan menyebutkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari kolaborasi tim yang kuat, dan dedikasi tinggi. Selain itu, keberhasilan ini juga atas kepercayaan para kreator dan penonton bioskop yang terus memberikan dukungan.

Edufriends, apakah kamu sudah menonton filmnya? Jika belum, artikel ini akan mengupas habis film Jumbo. Buat kamu yang ingin jadi animator hebat, tenang aja! Artikel ini juga akan memberikan rekomendasi jurusan animasi jika kamu ingin juga bisa membuat film sekeren Jumbo. Simak ya!

Foto oleh Tempo.co

Sinopsis Film Jumbo

Film Jumbo mengisahkan Don, anak kecil gembul yatim piatu yang berusia 10 tahun. Don seringkali diremehkan oleh teman-temannya karena tubuhnya yang besar. Kendati demikian, Don memiliki buku dongeng peninggalan kedua orang tuanya yang selalu memberikan semangat dan inspirasi. Melalui buku dongeng itu, Don berencana menampilkan sandiwara panggung terinspirasi dari buku dongen tersebut untuk sebuah pertunjukan bakat. Akan tetapi, seseorang mencuri buku dongeng Don dan menghalanginya untuk menampilkan sandiwara panggungnya.

Don akhirnya bertemu dengan Meri yang merupakan peri kecil misterius. Dalam pertemuan tersebut, Meri meminta tolong kepada Don untuk membantunya menemukan orang tuanya. Pertemuan ini memicu petualangan seru Don dan Meri yang berfokus pada pencarian buku dongeng Don dan orang tua Meri. 

Cuplikan film Jumbo, Don dan Meri bersama tiga orang temannya. Don sedang memegang remote control
Foto oleh VIVA Banyuwangi

Petualangan Don dan Meri juga akan diramaikan oleh karakter-karakter lainnya, lho Edufriends! Karakter lain yang akan menghiasi petualangan di antaranya adalah Oma dan sahabat karibnya, Mae dan Nurman. Mereka yang akan dengan sigap membantu dan menghadapi tantangan yang akan menghalau Don dan Meri. Melalui petualangan ini, baik Don dan Meri akan banyak belajar juga mengenai keberanian, persahabatan, serta penerimaan diri.

Terinspirasi dari Memori Persahabatan Masa Kecil

Kesuksesan Jumbo juga tak lepas dari proses panjang dan dedikasi luar biasa. Film ini menjadi bukti bahwa mimpi besar dapat tercapai melalui kerja keras, konsistensi, dan komitmen penuh terhadap visi kreatif. Di balik kisah fantasinya, Jumbo menyampaikan pesan moral yang kuat. Isu seperti perundungan, kehilangan, dan pencarian jati diri diangkat dengan cara yang menyentuh dan relevan, terutama bagi anak-anak. Karakter Don menggambarkan bagaimana keberanian dan kepercayaan diri dapat tumbuh melalui dukungan dan persahabatan.

Menariknya, cerita Jumbo lahir dari pengalaman pribadi sang sutradara dan penulis, yang terinspirasi oleh masa kecil dan hubungan dengan orang-orang terdekat. Diperkaya dengan visual memukau hasil kolaborasi para seniman lokal berbakat, film ini menjadi karya yang tak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh dan memotivasi.

Kiprah Animator Indonesia di Mata Dunia

Berkat kesuksesan film Jumbo, banyak anak muda yang semakin tertarik untuk mendalami animasi dan menggeluti bidang animasi untuk dijadikan pekerjaan mereka. Di luar Jumbo, sudah banyak animator asal Indonesia yang sudah melebarkan sayapnya hingga ikut serta dalam proses pembuatan animasi Hollywood. Beberapa nama animator tersebut di antaranya adalah Griselda Sastrawinata, Michael Reynold Tagore, dan Kasita Wonowidjojo. 

Potret diri Griselda Sastrawinata, animator asal Indonesia yang berkarier di Hollywood
Foto oleh Kumparan

Nah, pastinya banyak di antara Edufriends yang juga semakin ingin menggeluti bidang animasi, kan, supaya bisa jadi sehebat kakak-kakak animator di atas? Gak perlu risau lagi, karena semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak pilihan jurusan animasi yang Edufriends bisa pilih.

Jurusan Animasi vs Jurusan DKV

Secara umum, jurusan animasi di Indonesia masih belum berkembang pesat dan masih sering terdengar asing bagi banyak orang. Sebagian orang bahkan masih banyak yang menganggap jurusan animasi sama dengan jurusan desain, komunikasi, dan visual (DKV). Salah satu perbedaan mencolok antara jurusan animasi dan DKV adalah kurikulum materi dan teknik yang diajarkan. Sebagai contoh, animasi banyak berfokus di seni gambar bergerak dalam bentuk dua dan tiga dimensi (2D dan 3D), sedangkan DKV banyak secara umum berfokus pada pembuatan desain dan ilustrasi untuk bidang marketing.

Dewasa ini, jurusan animasi sudah tersedia di beberapa kampus di Indonesia. Beberapa teknik yang akan dipelajari nantinya di antaranya adalah merancang karakter 2D dan 3D, merancang storyboard, video editing, hingga menulis skenario. Sebagai mahasiswa Animasi, kamu tidak hanya akan belajar teori, tetapi juga berkesempatan terlibat langsung dalam proyek nyata melalui program magang yang menjadi bagian wajib di semester akhir perkuliahan.

Seorang animator sedang menggambar untuk sebuah project animasi
Foto oleh KelasAnimasi.com

Jurusan Animasi di Indonesia

Semakin banyak universitas ternama di Indonesia yang membuka jurusan Animasi yang bisa kamu pilih, Edufriends. Bagi kamu yang tertarik mendalami bidang ini, beberapa kampus yang bisa menjadi pilihan antara lain: 

  1. Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti (STMK Trisakti) yang menawarkan S1 DKV Animasi dan Game
  2. Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan program S1 DKV Animasi
  3. Universitas Negeri Malang (UM) dengan D3 Game dan Animasi
  4. Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI) dengan D3 Animasi
  5. STMM MMTC Yogyakarta dengan S1 Animasi
  6. BINUS University dengan S1 DKV Animasi
  7. Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dengan S1 Film dan Animasi

Jika kala nanti kamu tertarik untuk menempuh pendidikan di bidang animasi dan ingin tahu kampus mana yang paling sesuai dengan minat serta rencana kariermu, EduCollege siap membantumu mewujudkan mimpi menjadi animator terkenal.

Design Banner blog CTA 2025ver 17

Artikel Terkait

One Meal A Day, Diet Kekinian Ekstrem: Sehat atau Berbahaya?

One Meal A Day, Diet Kekinian Ekstrem: Sehat atau Berbahaya?

Belakangan ini, tren diet One Meal A Day (OMAD) alias makan sekali sehari sedang ramai dibicarakan. Buat kamu, Edufriends, yang lagi giat mencari cara efektif untuk menurunkan berat badan, mungkin

Bisa ke Raja Ampat dengan Rp50 Ribu? Ini Triknya!

Bisa ke Raja Ampat dengan Rp50 Ribu? Ini Triknya!

Raja Ampat, The Last Paradise atau yang lebih umum dikenal dengan julukan surga bawah laut dari Timur Indonesia adalah salah satu kota terujung di Indonesia. Pesona alamnya yang indah dan

Ngopi Rp55 Ribu Gratis Tiap Hari? Ini Strategi Investasi Ngopi Tiap Hari Tanpa Dosa

Ngopi Rp55 Ribu Gratis Tiap Hari? Ini Strategi Investasi Ngopi Tiap Hari Tanpa Dosa

Siapa bilang investasi cuma untuk beli rumah, tabungan masa tua, dan tabungan pendidikan tinggi? Nyatanya, dengan strategi investasi yang tepat dan cermat, kamu juga bisa mewujudkan kesenangan-kesenangan kecil, lho! Gak

Belajar ala Karakter Resident Playbook, Kamu Mirip Siapa?

Belajar ala Karakter Resident Playbook, Kamu Mirip Siapa?

Pernah penasaran gaya belajarmu mirip siapa di serial drama Korea terbaru Resident Playbook? Serial drama Korea Resident Playbook baru saja menuntaskan seluruh episodenya. Berjumlah 12 episode, serial drama ini mengisahkan